DIALOG-Teras Narang Diskusikan Nilai Kebangsaan Bersama STIH Tambun Bungai

Senator Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang (Terang)

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID Era digitalisasi yang semakin maju sekarang ini banyak hal yang harus dipersiapan, dan juga dipertahankan, sebagai bentuk jati diri, dan mempertahankan identitas bangsa.

Salah satu yang terus dilakukan Senator Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustin Teras Narang (Terang) dengan terus memantapkan, dan memperdalam kecintaan terhadap tanah air adalah memperkuat nilai kebangsaan.

Menurut Teras Narang, pemahaman dan pemantapan nilai kebangsaan bagi generasi muda, terlebih mereka yang menekuni ilmu hukum, sangat penting artinya. Bersama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Tambun Bungai Palangka Raya, digelar dialog dan pendalaman, yang diharapkan dapat memantapkan nilai kebangsaan.

“Saya senang mereka dengan antusias mendiskusikan, termasuk memberi masukan agar Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, semakin disadari dan dipahami betul peranannya serta semakin dijaga, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tutur Bapak Pembangun Kalteng ini dalam keterangan resminya, Sabtu (17/5), di Palangka Raya.

Diskusi itu, lanjut Gubernur Kalteng 2 periode ini, bagaimana mengimplementasikannya, bagaimana peran aktif dan berkelanjutan generasi muda untuk mengimplementasikan, tantangan di tengah era teknologi, hingga usulan menghidupkan model penataran lama dalam kurikulum, mewarnai diskusi kali ini.

“Saya harap semua akhirnya memahami betul, bahwa nilai kebangsaan yang bersumber dari Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, adalah merupakan kekayaan bangsa yang mesti kita jaga dan lestarikan bersama,” pesan anggota Komite I DPD RI ini.

Kita amalkan, lanjut anggota DPD RI 2 periode ini, dan praktikkan dalam hidup bersama, dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, yang penuh keberagaman. Itu modal agar kerukunan kehidupan sosial bisa terwujud nyata, dan bangsa ini dapat berpikir tentang hal-hal besar lainnya, yang dapat memajukan dan mensejahterakan bangsa kita.

“Kita mesti menjaga terus persatuan dan kesatuan, karena memang dasarnya kita ini tidak ada yang sama, pasti berbeda. Tapi kita satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Presiden Pertama MADN ini.

“Pada momen akhir pekan ini, yang kebetulan juga adalah Hari Buku Nasional, saya sampaikan selamat merayakan momennya dengan membaca buku yang bermutu guna meningkatkan nilai kebangsaan kita. Lewat buku, mari bersama mewujudkan Indonesia Maju, Indonesia makmur, dan Indonesia sejahtera. Kalau tidak kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” tutupnya. ist