MUARA TEWEH/TABENGAN.CO.ID – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Barito Utara (Barut) kembali diwarnai dugaan politik uang. Di tengah gencarnya deklarasi anti politik uang yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilu (Banwaslu) Barut, muncul sejumlah video dan foto penempelan stiker pasangan calon disertai pemberian uang sebesar Rp50 ribu.
Informasi dari sejumlah sumber, stiker pasangan calon yang ditempel tersebut terjadi di Kecamatan Montalat dan Teweh Tengah. Menariknya, pada setiap stiker yang ditempel terdapat kode khusus seperti SSF dan AUF.
Terhadap informasi yang berkembang di media sosial dan juga di tengah masyarakat, Ketua Bawaslu Barut Adam Syahbubakar Parawansa mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan dari siapa pun. Akan tetapi, pihaknya menggunakan informasi lisan untuk menindaklanjuti.
“Kami jadikan temuan dan laporan awal. Masih ada waktu tujuh hari untuk memproses. Teman-teman Panwascam sudah memonitor di Kecamatan Teweh Tengah dan di Kecamatan Montallat,” ujar Adam saat ditemui usai deklarasi anti politik uang, Senin (23/6).
Menurut dia, nanti dari foto akan diketahui siapa pihak pemberi, siapa penerima, dan apa tujuannya.
“Paswascam Montallat dan Panwascam Teweh Tengah sedang mengumpulkan informasi di lapangan,” tambah Adam.
Sementara itu, menanggapi isu dugaan penempelan stiker disertai pembagian uang yang mengarah kepada pasangan calon nomor urut 2 dibantah keras oleh mantan Bupati Barut 2 periode Nadalsyah Koyem. Tak hanya itu, melalui komentarnya di media sosial Facebook, Koyem akan melaporkan penyebar informasi yang dinilai fitnah tersebut.
“Kami akan melaporkan Mahyudin ke pihak berwajib, karena fitnahnya yang mengatakan tim 02 pasang stiker bagi uang 200 ribu, kalau ada 4 orang di rumah. Ayo kita buktikan apakah ini fitnah atau betul pihak 02 bagi-bagi uang ke setiap rumah,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut melalui WhatsApp, Nadalsyah menegaskan bahwa saat ini tim hukum paslon 02 sudah menyiapkan laporan. “Iya tim hukum kami masih mempersiapkan laporan tersebut,” ujar Koyem.
Koyem juga menegaskan, pihaknya sudah mengonfirmasi ke tim lapangan bahwa tidak pemasangan stiker disertai dengan pembagian uang yang dituduhkan.
“Kami sudah konfirmasi dengan tim di lapangan tidak ada tim kami yang membagikan uang 200rb,” tegasnya.
Di akhir perbincangan, Koyem sekali lagi membantah bahwa informasi yang beredar itu tidak benar. “Iya betul sekali, tidak benar,” ujarnya.
Menanggapi adanya upaya laporan oleh pasangan calon 02, Mahyudin saat dikonfirmasi terpisah berharap tim hukum pasangan calon 01 melaporkan adanya penempelan stiker dan pembagian uang tersebut.
“Semoga tim hukum paslon 01 bisa melaporkan juga akan adanya pembagian stiker dan adanya uang ke lembaga penyelenggara Pilkada,” ujar Mahyudin.
Dia melanjutkan, untuk akun mengatasnamakan Koyem Nadalsyah, jika itu akun asli maka diharapkan untuk sama-sama memegang komitmen janji deklarasi.
“Untuk akun yang mengatasnamakan Koyem Nadalsyah, jika itu akun asli, saya mengimbau supaya sama-sama memegang komitmen janji deklarasi bersama kemarin,” ujar relawan tim 01 tersebut.
“Jangan karena ‘tidak ikut’ mengucapkan janji deklarasi anti politik uang ingin mengulang kembali kejadian brutal politik uang masa PSU 04 malawaken dan 01 melayu kemaren,” tambah Mahyudin.
Berdasarkan penelusuran, postingan yang dilakukan oleh Mahyudin dalam akun Facebook Mahyudin Abdul Gani beberapa hari lalu menginformasikan tentang adanya pemasangan stiker setiap rumah yang disertai dengan pembagian uang. Dalam postingan tersebut, Mahyudin mengalkulasi jika pemasangan stiker dilakukan kepada 50 ribu rumah di Barut.
“Pemilih di Barito Utara kisaran 150.000 orang. Kita anggap dibagi 3 per Kepala Keluarga, terhitung 50rb KK dan kita asumsikan setiap KK punya 1 rumah saja maka ada 50rb rumah se Barito Utara. Dan 50rb rumah x Rp. 50.000 adalah Rp. 2,5 Milyar (Diluar upah pemasang sticker). Lalu apakah ini tidak bisa dianggap SERIUS????
Di mana mata para penyelenggara PSU Barito Utara,” posting Mahyudin tanpa ada menyebut pasangan calon mana pun. Dalam postingan tersebut juga disertai dengan stiker dari salah satu pasangan calon yang diblur. c-old