Tersisa 20 Desa Tanpa Listrik di Kalteng , Pemprov Genjot PLTS

Tersisa 20 Desa Tanpa Listrik di Kalteng , Pemprov Genjot PLTS

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sebanyak 258 desa di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) masih belum teraliri listrik dari jaringan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng terus mengupayakan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) agar masyarakat di desa-desa terpencil tetap mendapatkan akses listrik, sembari menunggu jaringan PLN masuk.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng Vent Christway mengungkapkan, dari total 1.571 desa dan kelurahan yang ada di Kalteng, masih terdapat 258 desa yang belum teraliri listrik PLN.

“Sebagian sudah kami berikan akses listrik dengan menggunakan PLTS. Kalau di data kami, kurang lebih ada 20 desa lagi yang belum berlistrik PLN maupun PLTS,” kata Vent kepada wartawan di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Minggu (17/8).

Ia menargetkan, 20 desa tersebut dapat segera menikmati listrik pada tahun 2026.  “Melihat dari ketersediaan anggaran, kami berharap tahun 2026 sudah terpasang PLTS,” imbuhnya.

Vent menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pemerataan akses listrik bagi masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman dan terpencil.

“Kami upayakan masyarakat pada daerah-daerah pedalaman, terpencil, bisa mendapatkan akses listrik,” ucapnya.

Menurutnya, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) seperti PLTS menjadi solusi utama saat ini, mengingat keterbatasan gardu yang menyebabkan sejumlah desa belum bisa dijangkau jaringan PLN.

“Kami sudah menjalankan sejak tahun 2024. Tahun 2025 dan 2026 kami programkan untuk pemasangan PLTS lagi,” jelasnya.

Namun demikian, Vent mengakui bahwa PLTS memiliki keterbatasan dibandingkan jaringan listrik PLN, khususnya terkait umur pakai perangkat.

“PLTS memiliki umur pakai, jadi yang sudah berumur di atas lima tahun kemungkinan rusak, sehingga bisa kembali menurunkan rasio desa berlistrik. Jadi rasio desa berlistrik ini akan dinamis, bisa meningkat dan menurun,” paparnya.

Ia menambahkan, rasio desa berlistrik baru akan stabil apabila seluruh wilayah sudah terhubung dengan jaringan PLN. Karena itu, pihaknya tetap mendorong PLN agar memperluas jaringan hingga ke desa-desa yang belum terjangkau.

“Kami mendukung PLN untuk memperluas jaringan listriknya, mudah-mudahan berjalan sesuai rencana. Saat ini ada 258 desa yang belum berlistrik PLN di Kalteng. Itu jalan terus saja secara paralel, dipasang PLTS dulu, sampai kemudian bisa terakses jaringan listrik PLN,” pungkas Vent. ldw