Disbun Targetkan Kakao Jadi Komoditas Unggulan Baru di Kalteng

Disbun Targetkan Kakao Jadi Komoditas Unggulan Baru di Kalteng
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Rizki Ramadhana Badjuri, ST., MT.,

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perkebunan (Disbun) terus berupaya mendorong di versifikasi komoditas perkebunan unggulan di luar kelapa sawit. Salah satu fokus pengembangan saat ini adalah tanaman kakao (Theobroma cacao), yang di nilai memiliki prospek ekonomi menjanjikan sekaligus ramah lingkungan.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Tengah, H. Rizki Ramadhana Badjuri, ST., MT., menyampaikan bahwa pengembangan kakao menjadi bagian dari strategi peningkatan kesejahteraan petani melalui komoditas bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan.

“Kakao memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kalimantan Tengah karena kondisi agroklimatnya sangat mendukung. Selain itu, pasar kakao nasional dan internasional terus tumbuh, sehingga ini bisa menjadi peluang baru bagi petani kita,” ujar Rizki di Palangka Raya, Rabu (15/10).

Menurutnya, pemerintah daerah melalui Disbun Kalteng telah melakukan beberapa langkah strategis, antara lain penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas bibit unggul, pendampingan teknis budidaya, hingga pelatihan pascapanen dan pengolahan hasil kakao fermentasi.

“Kita tidak hanya ingin petani menanam, tetapi juga memahami proses pengolahan hingga menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan begitu, rantai nilai kakao bisa di nikmati langsung oleh masyarakat daerah,” jelasnya.

Rizki menambahkan, pengembangan kakao juga selaras dengan arah kebijakan nasional yang menekankan pentingnya di versifikasi komoditas perkebunan berkelanjutan, guna memperkuat ketahanan ekonomi daerah dan mengurangi ketergantungan pada satu komoditas.

Selain itu, Disbun Kalteng tengah menjajaki kemitraan dengan pelaku industri cokelat dan koperasi petani, untuk memperluas jaringan pemasaran serta mendorong pembentukan sentra kakao rakyat di beberapa kabupaten potensial seperti Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Lamandau.

“Kami ingin memastikan bahwa pengembangan kakao tidak hanya sekadar program, tetapi benar-benar menjadi gerakan ekonomi rakyat. Ke depan, kita ingin lahir produk-produk cokelat khas Kalimantan Tengah yang bisa bersaing di pasar nasional,” pungkasnya.

Langkah ini di harapkan dapat memperkuat posisi Kalimantan Tengah sebagai salah satu sentra kakao baru di Indonesia, sekaligus membuka peluang investasi hijau di sektor perkebunan yang berkelanjutan. rmp

FOTO KADISBUN KALTENG