KASONGAN/tabengan.co.id – Peran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Katingan dalam memberi penjelasan terkait bahaya mercury sangat diharapkan.
Maksudnya, Dinkes harus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pencemaran mercury yang berdampak tidak hanya bagi penambang dan keluarganya, tapi juga pada masa depan anak-anak mereka.
“Karena itu, Dinkes perlu melaksanakan berbagai sosialisasi di lokasi-lokasi pertambangan emas skala kecil yang menggunakan mercury,” kata Bupati Katingan H Ahmad Yantenglie SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Ir Ahmad Rubama MT.
Hal itu disampaikan pada kegiatan sosialisasi gerakan masyarakat (germas) terkait pencemaran mercury, di Aula Hotel Istana Jaya, Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Selasa (16/5) pagi.
Tujuannya, untuk menyadarkan masyarakat, terutama penambang untuk mencegah dan mengendalikan pencemaran lingkungan yang ada hubungannya dengan germas hidup sehat.
Upaya ini selain bertujuan meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat, juga meningkatkan produktivitas masyarakat yang berdampak pada menurunnya beban biaya kesehatan pada masyarakat.
Terkait hal tersebut, dia juga menyebutkan 7 instruksi Presiden Republik Indonesia (RI) untuk menghentikan praktik yang berbahaya dimaksud. Diantaranya, pengaturan kembali tata kelola pertambangan rakyat dan pertambangan emas skala kecil yang berada di luar maupun di dalam kawasan hutan.
Kedua, penggunaan mercury pada tambang rakyat harus segera dihentikan. Ketiga, pengawasan secara ketat dan berkala mengenai penggunaan mercury. Keempat, pengawasan terhadap sumber pengadaan dan distribusi importasi mercury, karena banyaknya mercury yang beredar secara illegal.
Kelima, pemahaman masyarakat tentang pencemaran mercury juga bisa berakibat tidak hanya para penambang dan kelurganya saja, tapi berdampak pula terhadap masa depan anak-anak mereka. Keenam, pengalihan mata pencaharian bagi masyarakat yang berprofesi sebagai penambang.
Selanjutnya, ketujuh, meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk bergerak memberikan pertolongan medis bagi warga yang telah terpapar bahan kimia berbahaya tersebut.c-dar