tabengan.co.id – Orang kreatif selalu punya ide. Bahkan yang dibuang orang pun bisa diubah jadi barang berharga. Seperti yang dilakukan Sulistiyo, warga Jalan Bayangkara Permai II Blok C No 3 Palangka Raya. Pria ini mengubah limbah kayu jadi souver yang menarik, dengan corak Dayak. Tempat tinggalnya kini diubah menjadi galeri tempat usaha.
“Saya mengawali membuat kerajinan dari limbah kayu ini sejak tahun 2014, karena ada keinginan mengenalkan etnik budaya Kalimantan Tengah kepada khalayak umum. Ada nilai positif dari limbah kayu yang bisa didaur ulang kembali,” kata Sulis, sapaan akrabnya, saat ditemui Tabengan, Sabtu (16/2).
Sulis menuturkan, awalnya membuat kerajinan dari serbuk bekas gergaji kayu. Kemudian Ia melihat banyak kayu-kayu meubel yang tidak terpakai. Setelah dia mencoba membuat kerajinan lainnya. “Semua kerajinan yang dibuat adalah corak khas Kalteng, walaupun ada ornamen-ornamen sedikit yang ditambah, seperti plakat, piala, lampu, tempat tisu, gagang pintu, serta yang lainnya. Untuk harga bervariasi mulai, Rp 100 ribu hingga Rp1 juta, tergantung ukuran dan tingkat kesulitan,” ucap Sulis.
Kerajinan yang paling laris yaitu piala kayu dengan corak Dayak. Beberapa instansi di Palangka Raya sudah mulai memesan. Selain itu plakat dengan corak yang sama paling banyak dipesan, biasanya untuk cinderamata atau ada momen-momen kegiatan tertentu. “Lama proses pengerjaan. Seperti piala membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk 3 piala, jadi harus ada konfirmasi sebelumnya agar kualitas tetap terjaga, tidak asal bikin,” ungkapnya.
Sulis mengakui, bahan baku tidak menjadi masalah selama ada limbah kayu. Hanya saja ada beberapa kendala lain, seperti kurang event-event pameran untuk mempromosikan hasil kerajinan daur ulang dari limbah kayu. Juga tidak ada wadah bagi Sulis untuk para pelaku usaha kerajinan seperti ini. Padahal ini bagus untuk mempromosikan Kalteng. Terlebih terdapat unsur seni khas Kalteng dan recycle (daur ulang).
“Untuk kedepannya pemerintah dan instansi terkait dapat membuat wadah bagi pelaku usaha kerajinan limbah kayu agar bersama-sama bisa membangun Kalteng, khususnya Palangka Raya dengan memperkenalkan produk-produk kerajinan kreatif asli daerah sendiri. Dengan demikian bisa lebih di kenal di nusantara maupun mancanegara”, tegas Sulis. m-sda