Ekobis  

Pelanggan Keluhkan Listrik Prabayar

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Sejumlah pelanggan listrik meteran prabayar di Kota Palangka Raya mengeluhkan prosedur pengisian voucher listrik yang cenderung ribet, akhir-akhir ini. Tiap kali mengisi kode voucher pulsa listrik, selalu gagal dan harus menghubungi bagian Pelayanan Teknik (Yantek) di PLN.

“Setiap kali mau mengisi ulang Kwh listrik, selalu ada tulisan ‘Periksa’ di Kwh, sehingga pengisian tidak bisa dilakukan,” kata Hersi, salah satu pelanggan PLN di Palangka Raya, Minggu (17/2).

Ini selalu terjadi setiap mengisi pulsa listrik. Ia harus menghubungi Yantek PLN, memberitahu nama, alamat, dan nomor meteran listrik untuk mendapatkan PIN baru agar bisa memasukkan kode voucher listriknya.

“Untuk pengaduan ini ada, kemudian ketika dihubungi mereka dari PLN datang dan karena di tempat saya sudah keseringan seperti itu, akhirnya mereka (PLN) memberikan nomor PIN untuk saya,” kata Hersi.

Setelah PIN berhasil dimasukkan, barulah bisa memasukkan kode voucher listrik. Warga lainnya, Anisa, juga mengaku kesulitan setiap kali mau mengisi ulang pulsa listriknya. Di meterannya pun selalu muncul tulisan “Periksa”. Kemudian harus menghubungi PLN untuk meminta PIN.

“Jadi ribetnya itu, kalau mau ngisi selalu saja minta nomor PIN ke mereka (PLN). Apalagi (daya) listrik saya ini besar. Jadi kalau mengisi Rp50 ribu paling hanya dua atau tiga hari sudah habis,” tuturnya.

Anisa pun mengaku semakin kesulitan, terlebih listrik miliknya habis ketika malam hari sehingga untuk melakukan pengisian terpaksa harus menghubungi pihak Yantek PLN.

“Kalau kita sudah dikasih PIN dan ternyata ada gangguan lagi, ya kita tetap tidak bisa masuk dengan PIN itu. Jadi terpaksa harus minta PIN baru lagi dari mereka,” bebernya.

Dalam satu kali pengisian ulang pulsa listrik, Anisa bisa meminta hingga 3 sampai 4 kali PIN baru dari Yantek PLN. Ditambah lagi waktu menunggu PIN baru tersebut terkadang cepat, terkadang juga bisa lambat.

“Kayaknya yang mengadu ke PLN ini juga banyak jadi kita juga harus sabar,” tandasnya.

Humas PLN UP3 Palangka Raya, Dedi Yunarto, ketika dikonfirmasi Tabengan via telepon seluler, Senin (18/2) dan Selasa (19/2), terkesan cuek. Pada Senin, Dedi berjanji akan menyampaikan keluhan masyarakat tersebut kepada Kantor Rayon PLN Palangka Raya.

“Sebentar kita sampaikan ke kantor rayon,” ujarnya melalui pesan singkat. Wartawan menunggu hingga Senin malam, tapi juga tak kunjung ada jawaban.

Dikonfirmasi kembali pada Selasa kemarin, Dedi mengaku masih membuat jawaban atas keluhan warga tersebut. ”Sebentar pak, kita tanyakan ke rayon,” katanya lagi.

Dedi mengaku akan menyampaikan ke media agar diinformasikan kepada warga. Namun hingga berita ini diturunkan, tidak ada penjelasan resmi dari PLN. ybs