Ekobis  

Gelar Public Expose Live 2019, BEI Gunakan Teknologi Webinar

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) serta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggelar paparan public atau public expose dari 42 Perusahaan Tercatat dan dapat disaksikan secara langsung melalui teknologi Webinar dalam acara Public Expose Live 2019.

“Kami akan jelaskan rilis dari BEI Pusat bahwa akan digelar Public Expose Live 2019 dengan melihat perkembangan terknologi dan ekonomi digital menjadi potensi besar buat kemajauan Pasar Modal Indoenesia. Jadi pada tahun ini kami manfaatkan teknologi Webinar sehingga para investor dapat menyaksikan langsung paparan dari 42 perusahaan,” ucap Kepala BEI Kalteng Stephanus Cahyanto Kristiadi kepada Tabengan, Kamis (22/8).

Kegiatan ini digelar di area galeri BEI selama enam hari, dibagi dua periode. Periode pertama 19-21 Agustus 2019, kemudian periode kedua pada 26 sampai 28 Agustus 2019.

“Jadi ada dua periode pelaksaaannya, Webinar adalah salah satu teknologi yang memungkinkan pengguna untuk mengadakan seminar, talk show, diskusi yang dilakukan secara onlie tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan menggunakan jaringan internet melalui sebuah sistem berbasi website atau aplikasi Webinar yang disebut zoom,” ungkapnya.

Kristiadi menyampaikan, tujuan kegiatan ini menempatkan BEI sebagai fasilitator untuk mempertemukan investor dengan Perusahaan Tecatat, membuka akses dan hubungan yang lebih luas, serta meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja Perusahaan Tercatat di BEI. “Ya memberikan fasilitas juga kepada Perusahaan Tercatat dalam pemenuahn kewajibannya untuk melakukan Public Expose tahunan, seerta meningkatkan likuiditas pasar,” ujarnya.

Meskipun dapat disaksikan secara Webinar, investor institusi turut diundang untuk menghadiri acara Public Expose Live 2019 dengan tatap muka secara langsung. “Jadi tidak hanya live, tapi diundang untuk bertatap muka. Investor institusio yang dimaksud perwakilan dari Analis Perusahaan Sekuritas, Manajer Investasi, Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia dan Pengurus Asosiaso Pelaku Reksa dana dan Investasi (APRDI),” katanya. sda