PALANGKA RAYA/tabengan.com – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melaksanakan pertemuan monitoring dan evaluasi bersama Tim Ahli BNPB Pusat, di Aula Kantor Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kamis (5/9). Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah, dan jajaran Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kalteng.
“Pertemuan ini untuk membahas serta mengambil tindakan mengingat situasi dan kondisi cuaca Kota Palangka Raya kembali terdampak asap yang semakin pekat. BPBD Kota Palangka Raya, BPBD Provinsi Kalteng bersama TNI Polri terus melakukan upaya pemadaman titik api yang ada,” kata Umi.
Sementara itu Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya Supriyanto menyebutkan, kedatangan jajaran tim ahli BNPB pusat ini salah satunya untuk meninjau kinerja pemerintah daerah dalam mengantisipasi bencana kabut asap dan karhutla di Palangka Raya serta memantau pemanfaatan anggaran bantuan dari pusat.
“Terkait dengan penanganan karhutla sendiri, BPBD Kota Palangka Raya mendapatkan anggaran tidak terduga kurang lebih Rp2,8 miliar. Namun untuk anggaran yang sudah kita gunakan untuk penanganan Karhutla hingga 28 Agustus lalu ada sekitar Rp2,3 miliar. Itu merupakan anggaran yang dibahas pada BTT beberapa waktu lalu dan disetujui,” tambahnya.
Pada bagian lain, Supriyanto menuturkan jika saat ini berdasarkan data BMKG, sejumlah titik panas (hot spot) mulai meningkat di sekitaran kota Cantik, dan kawasan dengan titik panas terbanyak berada di Kecamatan Sebangau. “Kita memiliki 5 parameter, yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Selama belum terpenuhi 5 kriteria tersebut, maka status belum bisa kita naikkan,” pungkasnya. rgb