PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’aruf Amin telah resmi melantik jajaran Kabinet Kerja II Indonesia Maju. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama dalam bidang bisnis properti. “Dalam susunan kabinet yang baru ini diharapakan ada angin segar untuk bisnis property, sehingga dapat menjadi harapan bagi para pengusaha,” ujar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Kalimantan Tengah (Kalteng), Frans Martinus, Rabu (23/10).
Menurutnya, minat masyarakat untuk membeli properti masih kurang. Padahal insentif dari pemerintah pusat sudah cukup baik, namun masih belum berdampak bagi perkembangan bisnis properti di Kalteng. “Memang perlu kreativitas dari pengembang namun harus juga bersinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat untuk membeli properti. Sebab, minat ini merupakan hal yang sangat penting,” bebernya.
Frans mengaku bisnis properti ini harus didukung oleh sektor lainnya, seperti perdagangan, industri serta ekonomi. “Di Kalteng ini belum memiliki industri untuk mendorong ekonomi. Maka dari itu, perlu diciptakan industri-industri baru yang nantinya akan berdampak ke seluruh sector, tidak hanya properti saja,” jelasnya.
Frans mengungkapkan, perlu adanya kebijakan diantaranya terkait tentang pajak dan regulasi perijinan yang menghambat harus dipangkas. Kemudian, relaksasi dari pemerintah juga diperlukan untuk meningkatkan daya beli dan minat masyarakat. “Perijinan semuanya harus sudah sistem online jadi bisa lebih mudah. Selain itu, memberikan edukasi kepada ASN (Aparatur Sipil Negara) serta pegawai swasta untuk berinvestasi agar mempunyai rumah sebagai prioritas. Artinya, kebutuhan papan yang paling diutamakan,” ucapnya.
REI Kalteng berharap tetap sinergi dan inovasi harus tetap ditingkatkan serta optimis target-target yang telah ditentukan akan terealisasi. “Dengan pemerintahan yang baru masih optimis, apalagi penunjukan Kalimantan Timur menjadi Ibu kota baru dapat memberikan dampak bagi Kalteng baik itu dari segi pembangunan dan penguatan industri,” katanya. sda
