SAMPIT/tabengan.co.id – Hanya dalam waktu 24 jam, terjadi peristiwa menghebohkan di Kota Sampit. Dua orang ditemukan tewas gantung diri di lokasi berbeda.
Peristiwa pertama, Rakuty (26) warga Jalan Tidar 4, Gang Kacer No. 636 RT 08 RW 02, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri seusai menelpon istrinya, Siti Aminah. Tubuh Rakuty ditemukan sudah tak bernyawa pada Kamis (29/6) sekitar pukul 17.40 WIB.
Menurut Kapolres Kotim AKBP Muchtas S Siregar melalui Kasatreskrim AKP Samsul Bahri, Rakuty tewas gantung diri di kamarnya.Diduga karena persoalan rumah tangga membuat pria ini depresi sehingga nekat mencabut nyawanya sendiri.
Dugaan itu diperkuat dengan adanya saksi CRA alias RI (12), adik kandung korban. Menurut RI, sebelum bunuh diri, Rakuty ada menelpon istrinya dan sempat terjadi percekcokan.
”Menurut keterangan saksi RI, kakak kandungnya itu sempat bertengkar melalui telepon. Bahkan sebelum ditemukan gantung diri, Rakuty sempat meminta tolong kepada RI untuk dibelikan obat Paracetamol, Antalgin, dan minuman bersoda. Setelah itu korban langsung meminum semuanya sekaligus,” ujar Samsul, Jumat (30/6).
Peristiwa mengejutkan tersebut pertama kali diketahui oleh RI saat hendak mematikan stop kontak listrik mesin pompa air yang berdekatan dengan kamar korban. Kemudian RI melihat kakak kandungya tergantung di kamar dengan seutas tali nilon menjerat di lehernya. RI pun bergegas mengambil pisau lalu memotong tali tersebut sehingga korban terjatuh di lantai kamar. Kemudian RI lari keluar rumah sembari teriak minta tolong. Namun ternyata korban sudah meninggal dunia.
Warga yang berdatangan pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang berwajib. Petugas yang datang langsung olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jenazah korban ke kamar jenazah RSUD Murjani Sampit untuk divisum.
Dari hasil visum, tidak ditemukan bekas benturan benda tumpul atau bekas tanda penganiayaan lainnya. Korban dinyatakan murni meninggal dunia akibat bunuh diri dengan luka di bagian leher karena jeratan tali nilon tersebut.
Peristiwa gantung diri kedua dilakukan oleh Pawit Ngahadi (26) warga Jalan Gatot Subroto Gang Elang 4, Kecamatan Ketapang, Sampit. Pria ini gantung diri dengan menggunakan tali jemuran di kediamannya, Jumat (30/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat kejadian, situasi di lingkungan itu cukup sepi karena warga sedang melaksanakan ibadah salat Jumat.
Tubuh Pawit ditemukan pertama kali oleh majikannya, Sumangun (54), pada saat pulang dari masjid dan masuk ke rumah korban. Ketika ditemukan, tubuh Pawit masih tergantung dengan lidah menjulur akibat jeratan tali di leher. Kejadian ini dilaporkan ke Polsek Ketapang. polisi kemudian membawa jenazahnya ke RSUD dr Murjani untuk divisum.
Menurut Sumangun, sebelumnya korban masih terlihat tidur pulas. Namun usai salat jumat, ia menemukan Pawit sudah tewas akibat gantung diri. Jasad korban dibawa ke RSUD dr Murjani untuk divisum. c-shb/c-arb