PALANGKA RAYA/tabengan.om – Kebakaran hutan dan lahan yang sudah menjadi isu nasional bahkan dunia menjadi perhatian serius bagi PT Industrial Forest Plantation (IFP). Pasalnya, karhutla selalu menjadi ancaman bagi Kalimantan Tengah (Kalteng), setiap tahunnya.
Dalam rangka mengantisipasi karhutla tersebut, PT IFP secara rutin menggelar pelatihan penanggulangan karhutla. Bekerja sama dengan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Kalimantan Daerah Operasi Manggala Agni Kalimantan, PT IFP menggelar Pelatihan Regu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla). Latihan tersebut dilaksanakan 18-19 Februari 2020 lalu, di areal PT IFP, Estate Lahei.
Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Wilayah (DAOPS) II Kapuas Aswaludin menegaskan, pencegahan kebakaran hutan menjadi prioritas nasional. Karena itu perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) yang matang dan siap dalam penanganan karhutla.
“Setiap tahun Presiden menyampaikan agar kebakaran jangan sampai terjadi, instruksi Presiden RI sangat jelas, agar kita melaksanakan pencegahan, bukan pemadaman,” tegasnya.
Salah satu upaya pencegahan itu, jelas dia, adalah dengan menggelar pelatihan, dimana peserta pelatihan akan menjadi mitra pihaknya untuk bersama bergerak mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan ke depan. Peserta pelatihan ini nanti akan berkaloborasi melakukan patroli di daerah kerja Lahei Mangkutup dan sekitar desa yang daerahnya rawan kebakaran.
Dia juga mengharapkan dari pelatihan ini, bisa melahirkan satu atau dua tenaga yang profesional dan punya keahlian khusus di bidang karhutla. “Mereka bisa kami upayakan untuk mendapatkan Bimbingan Teknis (Bimtek) Analisis SPBK (Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran),” tegasnya.
Saat yang sama, Yustinus Sarono, Estate Manager PT IFP dalam kesempatan itu mengatakan, saat ini Brigade Dalkarhutla PT IFP terbagi kedalam 6 tim yang terdiri dari 15 orang per regu yang semuanya karyawan PT IFP. “Pelatihan secara internal sudah dilakukan namun masih belum cukup maka perlu pelatihan yang lebih detail lagi,” kata Sarono.
Pelatihan Brigade regu Dalkarhutla gelombang 1 ini diikuti 30 orang peserta. Diupayakan pelatihan serupa dilanjutkan gelombang 2, agar seluruh tim bisa mendapatkan materi strategi pengendalian dan pencegahan kebakaran.
Peserta pelatihan terdiri anak-anak muda yang memang memiliki semangat tinggi. Tapi, mereka tetap membutuhkan bimbingan secara profesional, sehingga nanti mampu mengendalikan dan memadamkan api dengan selamat. “Karena tanggung jawab kami selain di daerah perusahaan juga di daerah luar perusahaan. Hal ini membutuhkan sinergritas dari semua pihak,” terangnya.
Sementara, Bakti Yusuf Irwandi, Humas PT IFP, mengatakan, regu Dalkarhutla PT IFP tersebut, merupakan wujud dari gerakan partisipatif perusahaan dan bentuk kepedulian pada kebakaran hutan, sekaligus menjalankan instruksi Presiden RI untuk melakukan pencegahan kebakaran sejak dini.
Setelah pelatihan, jajaran PT IFP akan membangun komunikasi dan mengkoordinasikan dengan aparat desa dan masyarakat di desa sekitar areal perusahaan.
“Nanti kita juga bersama-sama membentuk kelompok masyarakat peduli karhutla. Selain itu, kami juga mensosialisasikan dampak dan bahaya kebakaran,” ungkapnya. sgh