Jahe Merah Tidak Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Dengan merebaknya kasus corona virus (Covid-19) saat ini, beredar informasi yang menyebutkan bahwa rempah-rempahan seperti jahe merah bisa menyembuhkan pasien Covid-19, yang membawa dampak pada kenaikan harganya di pasaran meningkat drastis.

Namun hal tersebut dibantah Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalteng, karena jahe merah tidak bisa menyembuhkan pasien Covid-19, namun hanya bisa meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh saja.

“Virus ini tidak bisa diobati dengan rempah. Barang kali rempahan ini hanya untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau daya tahaun tubuh, menjag stamina tetap baik,” ujar Juru bicara terkait covid-19, Dinkes Provinsi Kalteng, dr. Endang Sri Lestari, M.Kes, saat press release covid-19, di aula Dinkes Kalteng, Kamis (12/3).

Karena di zaman dahulu, ujar Endang, terutama bagi suku-suku tertentu dan masyarakat yang jauh dari apotek, sehingga jahe, temulawak, kunyit dan sebagainya itu dapat digunakan untuk kesehatan, maupun untuk meningaktkan daya tahan tubuh.

Kendati demikian, bahwa bahan rempah-rempahan tersebut dinilai tidak bisa menyembuhkan corona virus, ujar Endang yang juga sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kalteng.

Namun karena gejala klinis corona virus ini adalah batuk, filek dan dia kelasnya viru, mirip dengan virus influenza, sehingga rempah-rempahan itu dinilai dapat untuk meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh.

“Rempah-rempahan tersebut tidak untuk menyembuhkan dari virus, namun dia hanya membantu untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan atau daya tahan tubuh,” ujarnya.

Ia menilai bahw ramu-ramuan tradisional tersebut sama dengan ramu-ramuan herbal yang pabrikan. Sehingga jahe dalam kemasan tersebut sama efektifnya dengan rebusan jahe atau rebusan temulawak, ujarnya. dkw