Babi Hutan Kerap Rusak Tanaman Warga di Seranau

SAMPIT/tabengan.co.id – Warga yang berladang di beberapa desa di Kecamatan Seranau Kotim mengeluhkan hama babi hutan yang kerap merusak tanaman mereka. Biasanya babi hutan merusak tanaman warga pada sore hari. Beberapa jenis tanaman yang kerap dirusak seperti nanas, singkong dan beberapa jenis tanaman lainnya.

“Kita lihat bila kondisi tanaman yang sudah berantakan biasanya penyebabnya adalah babi hutan. Di daerah Seranau ini memang masih banyak babi hutan yang merusak tanaman warga,” terang Aay, warga Desa Ganefo Kecamatan Seranau yang memiliki kebun di daerah Sungai Delapa, Selasa (29/8).

Disampaikannya, babi hutan yang bisa merusak tanaman warga ukurannya cukup besar. Sejumlah warga pemilik lahan sempat memergoki aksi babi hutan ini yang memakan tanaman warga. “Kalau babi hutan yang berukuran besar biasanya kita tidak berani menghalaunya, karena dia bisa mengejar kita,” tandasnya.

Menurutnya, biasanya ada pemburu babi hutan yang datang ke kawasan mereka. Para petani biasanya menunjukkan dimana babi hutan biasa terlihat. “Terkadang pemburu babi hutan ini juga membantu kita untuk mengurangi hama babi hutan ini. Kalau terlalu banyak, sulit kita berladang, karena sering dirusak, apalagi yang letak ladangnya di pinggir hutan.

Kalau yang dekat pemukiman penduduk cukup aman dari gangguan babi hutan,” lanjutnya.
Disampaikannya, para petani di daerah tersebut memiliki sebuah pantangan, yaitu membakar ubi kayu atau singkong. Menurutya, jika ada yang membakar singkong, biasanya akan mengundang banyak babi hutan.

“Memang kita tidak pernah membakar singkong di kebun. Kata orang-orang tua, bau singkong bakar dapat dicium babi hutan meski dalam radius beberapa kilometer. Setelah itu, kebun tempat kita membakar singkong ini akan dirusak oleh babi hutan itu,” tandasnya. c-arb