*Wali Kota: Jangan Kendurkan Pengawasan
PALANGKA RAYA- Hingga kini, tren penyebaran pandemi Covid-19 di sejumlah daerah tidak mengalami penurunan signifikan, sebagian justru makin parah. Seperti kondisi Ibu Kota RI DKI Jakarta, hingga Rabu (9/9), masih menduduki posisi pertama penambahan kasus positif secara nasional. Jumlahnya mencapai 1.004 orang, sehingga akumulasi positif menjadi 49.397 kasus.
Hal ini tentu menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Kota Palangka Raya. Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin bahkan berpesan kepada Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani agar tidak mengendurkan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Secara khusus pada sektor-sektor usaha yang perlahan mulai ramai dipadati pengunjung.
“Pesan wali kota agar patroli pengawasan protokol kesehatan ke cafe-cafe, karaoke, tempat hiburan, dan berbagai kegiatan yang berpotensi terjadinya kerumunan masyarakat harus digiatkan lagi. Mengingat di Jakarta sendiri, kasusnya positif Covid-19 semakin bertambah signifikan,” ungkap Emi usai mengikuti kampanye penggunaan masker di Bundaran Besar, Kamis (10/9).
Senada dengan pesan wali kota, Emi menegaskan, pihaknya tidak akan sedikit pun menurunkan tingkat pengawasan protokol kesehatan, sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19 di kota setempat.
Terlebih dengan terbitnya Perwali Nomor 26/2020 yang berisikan kebijakan percepatan penanggulangan dan pemulihan ekonomi di Kota Cantik beserta dengan sanksi atas pelanggaran protokol kesehatan.
“Amanat wali kota akan kita laksanakan, demi terjaminnya keamanan, kenyamanan, dan kesehatan seluruh masyarakat Kota Palangka Raya. Terlebih Presiden RI Joko Widodo juga telah menginstruksikan pemerintah daerah bekerja keras menekan angka penyebaran Covid-19 ini,” kata Emi.
Dipaparkannya pula, untuk wilayah Kota Palangka Raya, hingga 9 September, pukul 19.00 WIB, total akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 981 kasus. Rincinya, 158 orang terkonfirmasi positif menjalani perawatan, 766 sembuh, 57 meninggal dunia, 382 kasus suspek, dan 0 kasus probabel dengan persentase kematian di angka 5,81 persen.
“Kami juga mengingatkan seluruh masyarakat, khususnya para pelaku usaha untuk bisa memprioritaskan penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan begitu, kita bisa segera menekan penyebaran pandemi ini,” ujarnya. rgb