SAMPIT/tabengan.com – Peristiwa memilukan dialami oleh Febi Pratiwi (20), mahasiswi jurusan Bahasa Inggris FKIP Universitas Palangka Raya. Kaki kanannya putus akibat terlindas truk tangki CPO saat mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Tjilik Riwut Km 36, Desa Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (18/11) sekitar pukul 13.15 WIB.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa ini bermula ketika korban hendak pulang ke Palangka Raya bersama temannya mengendarai motor Honda Scoopy KH 3509 YD. Mereka melaju dari arah Kota Sampit menuju Palangka Raya. Sesampainya di lokasi kejadian perkara, kendaraan korban bersenggolan dengan sepeda motor lain.
Akibat senggolan, sepeda motor korban oleng dan terjatuh. Sementara sepeda motor yang menyenggol langsung pergi begitu saja. Pada saat bersamaan dari arah berlawanan melaju cukup kencang truk tangki crude palm oil (CPO). Tak ayal, kaki kanan korban terlindas truk hingga putus, bahkan potongan kaki terseret hingga sejauh 20 meter.
Setelah melindas korban, truk langsung kabur. Saat itu jalan sedang sepi, sehingga tidak ada yang menyaksikan langsung kejadian itu. Korban yang mengalami luka parah segera ditolong warga. Sedangkan temannya hanya luka ringan. Belakangan, truk tangki tersebut berhasil diamankan di Sampit.
Kedua korban dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit, termasuk membawa potongan kaki kanan korban tersebut. Karena lukanya sangat parah, korban dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Sedangkan peristiwa kecelakaan lalu lintas ini masih ditangani oleh pihak kepolisian.
“Iya korban usai kejadian langsung dibawa ke RSUD dr Murjani, karena kakinya putus,” terang Kapolsek Cempaga Iptu Saifullah.
Berangsur Stabil
Sementara seusai menjalani operasi, kondisi Febi berangsur membaik. Anggota PMI Kota Palangka Raya ini baru saja menjalani pemulihan pasca operasi pembersihan penghentian pendarahan di RSUD dr Doris sylvanus Palangka Raya.
Kabid Diklit Pengembangan SDM dan Humas dr Theodorus Sapta Admaja mengatakan, korban tiba di RSUD dr Doris Sylvanus pada Sabtu (18/11) sekitar pukul 22.15 WIB, dengan kondisi telah terpasang infus dan darah. Setelah dilakukan observasi dan monitoring, pihaknya pun melakukan perbaikan umum dan dilanjutkan dengan operasi pada Minggu (19/11) pukul 06.30-08.30 WIB.
“Untuk kaki kanan korban tidak bisa disambung lagi. Saat ini kondisi pasien sudah stabil apabila membaik, maka akan dilanjutkan dengan pemasangan protesa atau kaki palsu,” ucap dr Theodorus.
Sedangkan untuk kaki korban yang terputus, saat ini masih disimpan di RSUD dr Doris Sylvanus. Sembari menunggu pertimbangan dari pihak keluarga, apakah akan dikuburkan atau dihancurkan.
“Kaki yang putus masih kita simpan. Menunggu orang tua korban apakah nantinya dikuburkan atau dihancurkan,” jelasnya.
Sementara itu, raut wajah ketabahan tampak terlihat pada Febi. Bungsu dari dua bersaudara tersebut tampak ikhlas menerima musibah yang dialaminya.
Kepada wartawan, mahasiswi semester V jurusan Bahasa Inggris ini menceritakan sedikit kejadian yang menimpanya itu. Dikatakan bahwa saat itu dirinya bermaksud pulang dari Sampit menuju Palangka Raya usai mengikuti acara Simulasi Logistik dan Posko Regional yang diselenggarakan PMI Pusat. Dirinya berdua mengendarai motor bersama rekannya, Lili.
“Waktu kejadian saya tidak tahu. Saya hanya menutup mata dan berucap dalam nama Yesus,” tuturnya di IGD rumah sakit.
Dia pun tidak mengetahui apa yang telah menabrak dan mengakibatkan kakinya putus. “Saya tidak tahu itu truk atau apa. Saya pejamkan mata,” jelas mahasiswi asal Kabupaten Barito Selatan ini. fwa/c-arb