Pelajar SLTA Unjuk Gigi di Lomba Pidato Dayak Ngaju

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Lomba pidato bahasa Dayak Ngaju yang diselenggarakan UPT Taman Budaya akhirnya selesai. Berlangsung di panggung terbuka kompleks UPT Taman Budaya, lomba diikuti setidaknya 9 siswa SMA di Palangka Raya, Selasa (21/11) pagi.

Satu per satu peserta lomba pidato saling menunjukkan bakatnya di hadapan 3 juri yang berasal dari Universitas Palangka Raya, Balai Bahasa dan guru SMA.

Raut wajah tegang pun terlihat jelas dari peserta yang mengikuti lomba. Selain disaksikan oleh dewan juri, penampilan mereka juga disaksikan beberapa pelaku seni dan guru-guru yang hadir dalam acara.

Sayangnya, dari 9 peserta yang mendaftarkan diri, 3 di antaranya tidak hadir dan dianggap gugur, sehingga kegiatan lomba hanya dilaksanakan oleh 6 peserta.

Kepala UPT Taman Budaya Wilbertus Wilson mengatakan, beberapa kekurangan yang terdapat dari peserta lomba pidato bahasa Dayak Ngaju diantaranya meliputi penguasaan tata bahasa, diksi pemilihan kata dan keberanian dalam menyampaikan ekspresi. “Kegiatan ini sangat penting untuk pembinaan jati diri,” katanya.

Sedikitnya jumlah peserta lomba pidato ternyata turut menjadi sorotan Wilson. Disebutkan, minimnya peserta dikarenakan waktu yang relatif singkat dalam masa sosialisasi. Terlebih, lomba pidato dalam bahasa Dayak Ngaju jarang dilaksanakan di Palangka Raya.

“Ke depannya mungkin panitia bisa jauh hari memberikan sosialisasi terkait adanya lomba kesenian dan budaya, jelasnya.

Selain lomba pidato, UPT Taman Budaya juga menggelar lomba kecapi dan cipta karya musik tradisional yang kini sedang berlangsung.

“Untuk lomba kecapi sudah kita laksanakan kemarin, besok kemungkinan pengumuman pemenang lomba cipta karya musik tradisional,” tuturnya. fwa