PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Kalimantan Tengah (Kalteng) kehadiran organisasi baru, yakni Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas). Resmi dibentuk 1 Mei 2015, Japnas adalah perhimpunan Jaringan Pengusaha Nasional yang independen dan berkomitmen untuk memajukan serta mensejahterakan bangsa Indonesia.
Pengurus Japnas Kalteng secara resmi dilantik pada 8 April 2021. Henny Fauziyah Salman dilantik untuk memimpin Japnas Kalteng periode 2021-2026. Japnas meyakini perlu adanya perubahan paradigma ekonomi bangsa yang berbasis konsumsi menjadi bangsa berbasis produksi.
Ketua Umum Pengurus Pusat Jaringan Pengusaha Nasional H Bayu Priawan Djokosoetonoe, mengatakan, kehadiran JAPNAS di Kalteng, kita berharap sinergi wirausaha dapat terjalin secara kongkrit sehingga dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi di Kalteng.
“Organigasi yang kongkrit adalah organisasi yg memiliki fondasi kokoh. Harapan kami Japnas Kalteng di bawah kepemimpinan saudari Henny bisa memiliki dasar fondasi yang kokoh, sehingga Japnas tidak hanya akan berkibar dan harum selama 5 tahun saja, tapi bisa 10 tahun dan seterusnya. Kami dari pengurus pusat dan juga pengurus wilayah Japnas lainnya seluruh Indonesia tentu ingin sekali menjalin kolaborasi untuk mengelola potensi-potensi di Kalteng untuk kemajuan dan kemakmuran bersama,” kata Bayu, menanggapi terbentuknya Japnas di Kalteng, Jumat (9/4) di Palangka Raya.
Sementara itu, Ketua Japnas Kalteng Henny Fauziyah Salman menjelaskan, paradigma masyarakat harus berubah. Tidak lagi menjadi masyarakat yang konsumtif, tapi harus menjadi masyarakat produktif. Atas keyakinan tersebut, diperlukan sebuah jaringan pengusaha yang mampu bekerja sama meningkatkan daya saing, produksi dalam negeri serta mengelaborasi semua elemen kekuatan bangsa untuk bahu membahu menciptakan masyarakat yang mandiri, berdaya saing tinggi dan bersama memperjuangkan kemakmuran Indonesia.
“Hadirnya Japnas di Kalteng juga bagian dalam produksi menuju Indonesia Sejahtera 2030. Mendorong paradigma produsen yang berdaya saing global demi kemakmuran bangsa. Daya saing pengusaha nasional sebagai Garda Ekonomi Nasional. Kondisi pandemik Covid 19 ini berdampak sangat besar terhadap penurunan hampir di seluruh sektor. Tidak terkecuali di sektor dunia wirausaha di Kalteng. Namun kita patut terus optimis agar kondisi perekonomian dan semangat berwirausaha di Kalteng terus dapat meningkat,” kata Henny.
Henny berharap, amanah yang diberikan dapat betul-betul dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kemandirian pengembangan usaha para pengurus dan anggota Japnas Kalteng sekaligus untuk berkontribusi bagi pengembangan ekonomi Kalteng.
Selain itu, lanjut dia, unggulan seperti sawit dan minerba, Kalteng juga memiliki potensi menarik lainnya. Misalnya dibidang pertanian, dan perikanan ada potensi budidaya udang vaname yang sedang menjadi program Pemprov Kalteng. Apabila dikelola maksimal cukup menjanjikan. Ada program food estate oleh pemerintah pusat.
“Japnas Kalteng juga ingin menggali potensi ekonomi hijau. Di tingkat mikro, Japnas Kalteng meluncurkan produk-produk organik hasil pertanian di desa-desa. Seperti sedotan purun, gula aren, esensial oil, dan lain-lain. Lalu di tingkat makro ada potensi perdagangan carbon (carbon credit) yang meskipun saat ini masih bersifat sukarela belum menjadi kewajiban,” kata Henny.
Namun, kata Henny, ini sudah menjadi kebutuhan negara-negara maju dan tentu menjadi prospek jangka panjang yg perlu diperhitungkan. Japnas Kalteng siap bersinergi dengan Japnas pusat dan wilayah lainnya di seluruh Indonesia.ded