Vaksin AstraZeneca Aman di Kalteng

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Ada satu kejadian yang serius mengenai vaksin AstarZeneca. Salah satu warga Jakarta meninggal pasca-penyuntikan vaksin tersebut. Sampai sekarang masih terus diinvestigasi apakah itu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau bukan, akibat kejadian ini vaksin dengan nomor batch CTMAV547 dihentikan sementara penyuntikannya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Suyuti Syamsul menyampaikan, di Provinsi Kalteng juga menggunakan vaksin AstraZeneca untuk kalangan tertentu, namun dipastikan aman karena beda nomor batch dengan yang di Jakarta.

“Jadi kalau kita bicara vaksin itu, ada nomor batchnya. Satu nomor batch itu terdiri dari beberapa vaksin, yang dikirim ke Palangka Raya itu nomor Batchnya berbeda. Kalau nomor batch lain, itu tidak masalah,” kata Suyuti, Rabu (19/5).

Untuk Kalteng, vaksin AstraZeneca itu bukan untuk masyarakat umum. Kelompok pertama yang dikirim ke Kalteng itu untuk personel Polri dan sudah selesai penyuntikan dua kali dan tidak ada masalah. Kalteng akan mendapatkan kiriman lagi untuk disuntikan kepada purnawirawan TNI.

Namun, apabila dapat kiriman lagi, vaksin tidak akan disuntikkan. Dinkes  coba komunikasikan lagi dengan Kemenkes sampai ada petunjuk lanjutan. Sampai saat ini larangan dari Kemenkes hanya untuk AstraZeneca yang nomor Batchnya sama dengan di Jakarta. Sedangkan untuk yang di luar itu dipersilakan digunakan.

Sementara itu, pelayan publik dan masyarakat umum tetap menggunakan Vaksin Sinovac. Masyarakat umum rencananya akan divaksinasi Juli mendatang. Capaian untuk vaksinasi bagi pelayan publik sudah lebih dari 30 persen. Sementara untuk tenaga kesehatan sudah selesai. Kemudian lansia 6 persen. Namun kendalanya libur Lebaran, vaksinatornya juga libur dan dimulai lagi setelah libur Lebaran. Vaksin Sinovac akan datang lagi dalam waktu dekat ini dengan jumlah yang cukup banyak, kabupaten/kota diminta untuk mempercepat vaksinasinya.

Menurut Suyuti, meskipun vaksin belum sempurna, namun faktanya angka positif Covid-19 di Kalteng terus menurun, makin hari makin turun, meskipun belum banyak yang divaksinasi.

Betul-betul efektif apabila vaksinasinya sudah capai 30 persen dari jumlah populasi, kondisi sekarang populasi umum ditambah jumlah yang divaksin  paling banyak 10 persen sampai 15 persen saat ini.

Menurut Suyuti, vaksinasi itu memberikan harapan yang sangat bagus, salah satu yang sudah dilakukan analisis data penelitian itu terhadap kelompok Nakes di DKI Jakarta. Sebanyak 128 ribu Nakes yang sudah mendapatkan vaksinasi ternyata setelah 28 hari pemberian dosis kedua, yang kembali dinyatakan positif virus Covid-19 hanya 4 persen dan meninggal 2 persen.

“Jadi sangat signifkan perlindungan terhadap penyakit, sehingga Sinovac ini bisa mencegah penularan itu sampai 96 persen dan mencegah kematian karena Covid sampai 98 persen. Sementara WHO merekomendasikan 50 persen saja, sehingga harapannya dengan vaksinasi ini konfirmasi positif makin ringan,” imbuh Suyuti. yml