Ekobis  

Demi Legalitas, 33 Taksi Bandara Diremajakan

taksi bandara
APRESIASI- Wali Kota Palangka Raya Fairid Nafarin menerima apresiasi dari Angkasa Pura II yang diserahkan oleh EGM Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Siswanto, atas dukungan pemerintah dalam menciptakan rasa aman dan nyaman bagi penumpang pesawat. TABENGAN/DEDY

PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Demi memberikan kenyamanan, keamanan dan legalitas bagi para penumpang, sebanyak 33 taksi bandara yang ada di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, dilakukan peremajaan. Saat ini sudah 27 yang dilakukan peremajaan, sisanya segera menyusul.

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyatakan, peremajaan taksi bandara bukan tanpa alasan. Semua itu untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan legalitas bagi penumpang. Taksi Bandara Tjilik Riwut juga menjadi salah satu ikon dan wajah Palangka Raya.

“Apresiasi kepada KPRI Multi Usaha Transportasi yang mendukung program peremajaan taksi bandara. Apa yang dilakukan ini juga mendukung mempercantik wajah Palangka Raya. Selain peremajaan, para sopir taksi bandara diharapkan sudah menjalani vaksinasi,” kata Fairid, saat memberikan sambutan pada agenda peresmian armada taksi KPEI Multi Usaha Transportasi, baru-baru ini.

Dikatakan, kendaraan sudah aman dan nyaman, demikian pula seharusnya dengan para sopir. Para sopir diharapkan sudah mendapatkan vaksinasi. Kepada para sopir yang masih belum mendapatkan vaksinasi dapat menghubungi Dinas Perhubungan Palangka Raya, untuk didaftarkan mendapatkan jatah vaksin.

Sementara itu, EGM Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Siswanto mengatakan, terkait dengan taksi bandara memang ada aturannya. Taksi yang beroperasi di bandara tidak boleh lebih dari 5 tahun. Peremajaan ini merupakan bentuk implementasi dari aturan tersebut.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Palangka Raya Alman Pakpahan menegaskan, taksi bandara tidak semata taksi. Ada fungsi lain yakni sebagai duta pariwisata bagi Palangka Raya. Dikatakan duta pariwisata, para sopir taksi diharapkan mampu untuk memperkenalkan khasanah budaya Kalteng.

“Misalnya, para sopir taksi ini sewaktu-waktu dapat mempergunakan pakaian adat. Tidak ada harus keseluruhan, minimal mampu menggambarkan ciri khas dari budaya dan adat istiadat Kalteng. Ini akan menjadi hal yang sangat menarik tentunya,” kata Alman.

Ketua KPRI Multi Usaha Transportasi Hadi Suwandoyo mengatakan, peremajaan ini merupakan tanggung jawab kepada para penumpang demi memberikan rasa aman dan nyaman. ded