Bupati Jayapura Matius Awoitauw, S.E., M.Si saat menikmati kuliner asal Kobar yakni Coto Menggala di acara Festival Kuliner Nusantara Di Papua. Dimana Aman Kobar menampilkan sajian Coto Menggala.
PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID – Kuliner tradisional asal Kota manis Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat yakni Coto Menggala, hadir di acara festival kuliner Nusantara di Papua. Kegiatan tersebut di selenggarakan pada tanggal 24-30 Oktober 2022.
Ketua Aliansi Masyarakat adat Nusantara (AMAN) Kotawaringin Barat Mardani, ST mengatakan, dalam festival kuliner Nusantara di Jayapura itu, Kobar menyajikan kuliner coto menggala pada festival kuliner nusantara yang diadakan di wilayah adat tanah Tabi- Jayapura-Papua. Dimana Acara tersebut merupakan rangkaian dari kongres masyarakat adat Nusantara SKE VI.
“Kabupaten Kobar menampilkan kuliner coto menggala pada festival danau sentani yang rangkaian kongres masyarakat adat nusantara ke VI di Jayapura selain itu juga kami menampilkan produk komunitas adat anggota AMAN Kotawaringin Barat diantaranya Madu dari komunitas adat sungai Batu – kubu dan Virgin Coconut oil ( VCO ) dari Sabuai,” kata Mardani Ketua AMAN Kotawaringin Barat kepada Tabengan, Senin (31/10/2022).
Mardani juga mengatakan, kegiatan Festival itu dibuka oleh Bupati Jayapura Matius Awoitauw, S.E., M.Si , di Stadion Barnabas Youwe, bahkan Bupati Jayapura sempat menikmati coto menggala yang dibuat oleh perempuan adat dan pemuda dari kotawaringin barat. Hal ini membukti makanan khas Kobar yang berbahan dasar Singkong /Menggala, merupakan kuliner tradisional yang di terima oleh masyarakat luas.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Dorince Mehue, Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) SE, Karena peserta dari Kotawaringin Barat sangat disupport oleh beliau yang sekaligus kordinator festival kuliner Nusantara,” ujar Mardani.
Mardani juga menambahkan, dalam kegiatan tersebut, Perwakilan Kobar diikuti oleh 7 perwakilan pemuda dan 13 perwakilan komunitas adat anggota AMAN Kotawaringin Barat. Sedangkan semua Pembiayaan peserta oleh ditanggung oleh AMAN baik secara mandiri dan gotong royong sesama komunitas adat.
“Sebenarnya Kuliner yang ingin kami sajikan bermacam macam seperti acara yang pernah kita inisiasi awal dengan melaksanakan”Mehampar Wadai”, dimana kegiatan tersebut beberapa kali di Kobar sudah di laksanakan, namun terlalu banyak bahan yang tidak kita temukan Jayapura, jadi kami sepakati hanya menyajikan coto menggala ini jadi pilihan dan ini juga makanan khas kita dari benua kobar,” ujar Mardani.
Lanjutnya, Kongres masyarakat Adat Nusantara Ke VI diikuti oleh 5000 orang peserta yang datang dari perwakilan komunitas adat se Nusantara, termasuk masyarakat adat dari lokal papua. (yulia)