PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Terjadinya cuaca ekstrem di Kota Palangka Raya menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak terjadi. Sejak Januari hingga 11 Juni 2023, sebanyak 34 karhutla telah terjadi.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, EMI Abriyani, mengatakan setiap hari terjadi karhutla di Kota Palangka Raya antara satu hingga dua titik api.
Dimana titik lokasi api terbanyak berada di Kecamatan Jekan Raya dengan 19 kejadian, lalu Sabangau sembilan kejadian, dan Pahandut serta Bukit Batu dengan sama-sama tiga kejadian.
“Total mulai Januari hingga sekarang ada 34 kejadian karhutla di Kota Palangka Raya,” katanya, Senin (12/6/2023).
Adapun penanganan di lapangan selalu berkoordinasi dengan relawan dan tim dari provinsi Kalteng. Pihaknya juga telah membuat grup WhatsApp hingga begitu ada laporan dari tim patroli maka akan segera bergerak.
“Jadi kondisi lahan di Palangka Raya sudah mengalami cuaca panas ekstrem, meski ada hujan sedikit namun akan cepat kering. Lahan gambut juga memicu cepat terjadinya karhutla jika ada yang melakukan pembakaran,” tuturnya.
Terbaru, tim gabungan juga melakukan pemadaman di Jalan Bangaris 11. Lokasinya yang cukup jauh dari akses darat membuat tim harus berkoordinasi dengan provinsi Kalteng guna melakukan water bombing.
“Melihat situasi sekarang, maka kedepan diprediksi akan terjadi karhutla yang cukup intensif. Apalagi masyarakat tidak bisa menahan diri untuk membuka lahan dengan cara membakar. Sejauh ini luasan lahan yang terbakar seluas 22,6 hektare,” pungkasnya. FWA