YIXING/tabengan.co.id – Seorang bayi di China lahir 4 tahun setelah kedua orangtuanya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil. Bayi itu lahir lewat ibu pengganti (surrogate mother) yang berada di Laos atas inisiatif kakek-neneknya.
Pasangan Shen Jie dan Liu Xi dari Yixing tewas dalam kecelakaan mobil pada 20 Maret 2013. Peristiwa itu terjadi hanya lima hari menjelang jadwal transplantasi embrio untuk ibu pengganti karena keduanya sulit memiliki anak.
Karena Shen dan Liu sama-sama anak tunggal di keluarga masing-masing, maka embrio yang disimpan di Rumah Sakit Nanjing Gulou tersebut adalah satu-satunya harapan bagi orangtua pasangan itu untuk melanjutkan garis keturunan. Namun, mereka sempat kesulitan mengambil embrio milik Shen dan Liu.
Demi mendapatkan hak menggunakan embrio itu, orangtua dari Shen Jie mengajukan gugatan kepada orangtua Lui Xin karena menggugat rumah sakit hasilnya akan jauh lebih berisiko. Upaya pertama digagalkan oleh Pengadilan Rakyat Yixing.
Pengadilan beralasan bahwa embrio itu nantinya akan berkembang sehingga tidak diizinkan untuk ditransfer atau diwariskan seperti benda lainnya. Akan tetapi, Pengadilan Tinggi di Wuxi akhirnya mengabulkan permintaan orangtua Shen Jie dengan alasan untuk melanjutkan garis keturunan.
Melansir dari Asia One, Kamis (12/4), ayah dari Shen Jie, Xinnan, ditolak oleh pihak rumah sakit untuk mengambil embrio itu pada September 2014. Pihak rumah sakit mengatakan hanya bisa memberikan embrio yang disimpan dalam tabung oksigen cair bersuhu minus 196 derajat Celsius itu hanya bisa diberikan kepada institusi medis lainnya.
Sayangnya, tidak ada rumah sakit atau institusi medis di China lain yang mau menerima embrio tersebut. Mereka tidak menyerah dan berkelana ke luar negeri. Pada Juni 2016, Shen Xinnan mendapat persetujuan untuk menerima embrio dari rumah sakit di Laos lewat bantuan agensi.
Masalah baru datang yakni sulitnya mencari ibu pengganti. China melarang adanya ibu pengganti, tetapi tidak demikian dengan Laos. Lewat bantuan rekannya, ibu pengganti berhasil ditemukan. Selama mengandung, ibu pengganti yang namanya dirahasiakan itu rutin memberi tahu perkembangan terbaru atas kehamilannya.
Bayi kecil itu akhirnya lahir pada 9 Desember 2017 di Guangzhou, China. Bayi laki-laki itu diberi nama Tiantian oleh kakek-nenek dari pihak ibunya dengan harapan dapat membawa kebahagiaan bagi mereka. Shen mengatakan akan berbohong pada Tiantian ketika menanyakan ke mana orangtuanya pergi kelak. Namun, ia akan menceritakan kejadian sesungguhnya ketika Tiantian sudah cukup dewasa.o-zon