Hukrim  

Kondisi Korban Luka di Desa Pelataran Dikabarkan Membaik

ISTIMEWA PULIH-Korban Bentrok Massa Desa Pelantaran dari kubu Hukum Hokim alias Acen Sudah Membaik.

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID – Pasca bentrok berdarah terkait sengketa lahan di Desa Pelantaran Kecamatan Cempaga Hulu Kotawaringin Timur (Kotim), terus menjadi sorotan masyarakat. Bentrokan antara dua massa dari kubu berbeda tersebut mengakibatkan satu warga bernama Saudi meninggal dunia dan empat orang mengalami luka akibat senjata tajam.

Kondisi korban luka akibat bentrok kasus sengketa lahan di Desa Pelantaran, Cempaga Hulu Kotim, dikabarkan mulai membaik.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kuasa Hukum Hokim alias Acen, Ahkmad Taufik.

Menurutnya, ketiga korban luka atas nama Cuncun, Deni, dan Hartoyo sudah berangsur membaik.

“Hari ini saya menjenguk ketiga korban yang saat ini tengah dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Tadi saya jenguk Alhamdulillah semuanya sudah mulai pulih,” kata Taufik saat ditemui Tabengan di rumah sakit, Kamis (14/9) kemarin.

Taufik tidak bisa menjelaskan lebih dalam kronologis yang terjad di TKP pada hari itu dengan alasan semua proses telah diserahkan kepada penyidik.

“Saya tidak bisa menjelaskan sepenuhnya apa yang terjadi disana karena ini sedang berproses hukum,” tuturnya.

Sementara berdasarkan pantauan Tabengan dilapangan selama ketiga korban dirawat dijaga oleh petugas kepolisian berpakaian preman. Bahkan setiap orang yang hendak menjenguk harus berkoordinasi kepada petugas.

Terpisah kondisi satu korban dari pihak Alpin yang dirawat di salah satu RSU di Palangka Raya juga mulai membaik.

Menurut Ornela Monty Kuasa Hukum dari Alpin Lawrence, kondisi Pani berangsur membaik pasca tindakan operasi dan telah sadarkan diri.

“Untuk korban Pani sudah sadar setelah operasi kemarin. Sudah bisa makan. Perawatan masih dilakukan di rumah sakit agar pemulihan berlangsung cepat,” ucap Ornela Monty.

Berdasar data yang dihimpun, kejadian tersebut berkaitan dengan sengketa lahan perkebunan kelapa sawit antara Alpin Lawrence dan Hok Kim. Kasus tersebut saat ini masih dalam proses persidangan perdata pada Pengadilan Negeri. Setelah sempat berhadapan muka dan bersitegang beberapa kali, bentrokan berdarah akhirnya pecah, Senin (11/9). Saudi dan Pani adalah massa pendukung dari pihak Alpin yang terjebak dalam keributan antara dua kubu berbeda tersebut. dre/prs