PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.IDKebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Mendawai Kompleks Sosial, Kota Palangka Raya, Selasa (12/9) senja, menghabiskan puluhan rumah dan kerugian tak terhingga. Musibah itu juga membawa duka yang sangat dalam bagi ratusan korban terdampak.
Bagaimana tidak sedih, selain rumah yang ludes dilalap api, sejumlah kendaraan, fasilitas rumah tangga hingga surat-surat berharga habis tidak bersisa. Saat ini mereka hanya banyak mengharapkan uluran tangan dari para dermawan.
Dari pantauan Tabengan, Kamis (14/9) sore, sejumlah posko dan tempat pengungsian dibuka secara khusus di beberapa titik. Salah satu yang juga menjadi tempat penampungan sementara korban kebakaran adalah rumah seorang warga setempat bernama Sipet. Dirinya secara sukarela menampung 5 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban kebakaran hebat tersebut.
“Sebenarnya ada juga disediakan tempat pengungsian khusus, namun kami di sini secara sukarela mempersilakan warga untuk tinggal sementara di rumah kami dan berbagi kepada sesama mereka yang berduka,” ujarnya kepada Tabengan.
Sipet bersama keluarga juga sudah membuat dapur umum sendiri, sehingga para korban pengungsian juga dipersilakan memasak dan membuat konsumsi sesuai kebutuhan mereka.
Menurut Sipet, untuk bantuan sendiri diperkirakan sangat cukup, karena berdatangan dari berbagai unsur dan pihak-pihak relawan. Misalnya saja dari Pemerintah Kota, Provinsi, Kodim, hingga gereja-gereja sekitar yang tidak hanya membantu dari segi materi, namun juga keperluan dan kebutuhan penting. Misalnya, seperti makanan, sembako, obat-obatan, sandang pangan dan hal prioritas lainnya.
“Kemarin ada juga yang langsung datang ke pengungsi dari Pemprov dan juga dari Wali Kota Palangka Raya. Yang pasti untuk bantuan dipastikan cukup bagi mereka,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu korban kebakaran, Kornelis atau yang disapa Mama Ongok mengaku sangat berduka. Selain rumahnya habis dilalap jago merah, semua kendaraan hingga surat-surat berharganya ikut terbakar ludes.
”Habis saya. Beberapa sertifikat rumah, BPKB, ijazah dan banyak surat lainnya habis. Termasuk kendaraan saya juga terbakar api,” ungkapnya sedih.
Bahkan, salah seorang pengungsi lainnya di samping Kornelis mengaku tidak bisa berkata apa-apa lagi.
”Saya tidak bisa bicara apa-apa lagi mas, mohon maaf,” ucapnya dengan mata sembab dan merah.
Lanjut cerita Mama Ongok tadi, dirinya tidak banyak berharap soal bantuan. Namun yang paling penting adalah adanya relokasi atau penggantian pembangunan rumah bagi korban kebakaran. Karena sampai saat ini, dirinya bersama pengungsi lain sudah tidak memiliki tempat tinggal yang permanen. Bahkan bisa dikatakan terkatung-katung tanpa ada kejelasan domisili dan rumah tinggal, akibat terbakar habis.
Perlu diketahui sejumlah posko lain juga dibuka demi memberikan bantuan dan meringankan beban korban kebakaran. Salah satunya ada di dekat TKP kebakaran, tepatnya di depan GKE Panenga. Selain menampung korban kebakaran, ada petugas yang sigap memberikan bantuan apabila diperlukan. Ada juga posko khusus untuk korban yang membutuhkan baju, celana, selimut hingga keperluan berpakaian lainnya.
Bantuan Pemprov
Pemerintah Provinsi Kalteng menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak kebakaran Mendawai berupa sembako, selimut dan matras dengan total 45 KK, Kamis (14/9). Setelah ini, akan disusul dengan bantuan beras.
“Kami Pemerintah Provinsi Kalteng mengucapkan rasa prihatin atas terjadinya bencana kebakaran yang menimpa warga Mendawai,” kata Wagub Kalteng Edy Pratowo di sela-sela penyerahan bantuan.
Dijelaskannya, Pemprov Kalteng akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk memberikan bantuan, seperti program pendidikan maupun bahan bangunan rumah (BBR).
“Kita sedang menginventarisir, apa saja nanti kita lakukan untuk membantu pihak korban kebakaran, dan akan berkolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk memberikan program khusus seperti pendidikan dan BBR,” tegasnya.drn/jef