PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Selain melakukan pencarian dengan cara penyisiran oleh tim SAR gabungan, upaya lain dilakukan pihak keluarga korban tenggelam Muhammad Arvan (19). Jumat (15/3), pihak keluarga terlihat melakukan sejumlah ritual, diantaranya menabur beras kuning ke Sungai Kahayan di lokasi titik awal korban tenggelam.
Siti Fatimah, nenek korban menuturkan jika ritual dilakukan karena cucunya tak kunjung ditemukan hingga hari keenam dilaporkan tenggelam.
“Karena tak kunjung ditemukan, akhirnya kami minta ke orang pintar. Tiap hari kami selalu berdoa agar Arvan segera ditemukan,” katanya.
Ritual yang dilakukan diantaranya membawa kopi hitam manis dan pahit, air yang telah didoakan hingga ketan berwarna kuning dan putih. Tak lupa keluarga juga menaburkan beras kuning ke Sungai Kahayan.
“Kalau dari orang pintar, Arvan disebut masih berada di lokasi pertama tenggelam kami juga sudah melakukan upaya mediasi dengan penunggu Sungai Kahayan,” tuturnya.
Di mata keluarga, lanjut Siti, korban adalah pribadi yang sopan dan sayang terhadap keluarganya. Sehingga kabar tenggelamnya siswa kelas 3 SMKN 2 Palangka Raya tersebut menjadi kesedihan mendalam bagi keluarga.
“Kami sangat kehilangan dengan tenggelamnya Arvan. Semoga tim SAR dapat menemukan karena kami keluarga selalu menunggunya pulang,” pungkasnya. fwa
