Ekobis  

JELANG LEBARAN-Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

ILUSTRASI JELANG LEBARAN-Harga Bahan Pokok Merangkak Naik

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Dua minggu jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok (bapok) di Pasar Kahayan Palangka Raya alami kenaikan. Hal tersebut berdasarkan pantauan yang disampaikan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagperin) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Data itu didapat dari kontributor Dinas PKUKMP Kota Palangka Raya berdasarkan pantauan yang dilakukan di dua pasar di Kota Palangka Raya, yakni Pasar Kahayan dan Pasar Besar Palangka Raya memang ada sejumlah bapok yang alami kenaikan.

Plt Kepala Dinas Dagperin Kalteng Rangga Lesmana melalui Kepala Bidang Perdagangan Dinas Dagperin Kalteng Iwan Prasetya mengatakan, beberapa bapok yang ada di Pasar Kahayan Palangka Raya memang mengalami kenaikan.

“Adapun yang mengalami kenaikan harga di Pasar Kahayan Palangka Raya per kilogram (kg) adalah bawang bombai yang harga Rp35.000 naik menjadi Rp45.000, kacang hijau naik dari Rp28.000 menjadi Rp30.000, telur ayam kampung dari Rp70.400 menjadi Rp77.000,” ungkap Iwan kepada Tabengan, Senin (25/3).

Iwan melanjutkan, kemudian juga yang naik ada kangkung dari harga Rp15.000 menjadi Rp16.000, susu bubuk 400 gram dari Rp41.000 menjadi Rp45.000 dan bawang merah dari Rp33.000 menjadi Rp35.000.

“Sedangkan untuk beberapa bapok yang mengalami penurunan harga di antaranya daging sapi paha depan dan belakang dari Rp160.000 menjadi Rp150.000, daging sapi tetelan dari Rp80.000 menjadi Rp75.000,” beber Iwan.

Kemudian beberapa bapok lain seperti bawang putih, cabai rawit hijau, cabai rawit merah, cabai rawit merah besar juga alami penurunan harga yang signifikan. Masing-masing turun harga sekitar Rp10.000.

Lebih lanjut, Iwan menyebut, penyebab kenaikan harga sejumlah bahan pokok di pasar tersebut karena terjadi lonjakan permintaan di bulan puasa dan jelang Lebaran.

“Secara garis besar kenaikan terjadi karena pada periode bulan puasa dan menjelang hari raya permintaan bertambah, sedangkan pasokan berkurang sehingga belum bisa memenuhi permintaan yang ada, karena beberapa komoditi pasokannya dibawa atau berasal dari Kalimantan Selatan,” tandasnya.

Sementara itu, saat ini salah satu upaya untuk menekan harga dan membantu masyarakat Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalteng sedang mengadakan pasar murah. rmp