PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Turunnya harga cabai di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, membuat banyak petani merugi hingga terpaksa mencabut tanaman mereka. Kondisi ini mendapat perhatian dari Anggota DPRD Kalteng, Muhajirin, yang mendesak pemerintah daerah untuk turun tangan menstabilkan harga dan membantu pemasaran hasil panen.
Ketua Komisi I itu menegaskan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan petani tidak terus-menerus dirugikan akibat fluktuasi harga di pasar.
“Memang itu tanggungjawab pemerintah untuk membantu soal pemasaran. Karena waktu mereka panen harga anjlok, mungkin bersamaan waktu panen di mana-mana,” ujar Muhajirin, Selasa (11/11).
Mantan Wakil Bupati Kapuas itu menjelaskan, penurunan harga kali ini kemungkinan besar disebabkan oleh panen serentak di sejumlah wilayah, termasuk di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Melimpahnya pasokan membuat harga jual cabai di Kapuas ikut tertekan.
“Pada umumnya panen cabai ini fluktuatif, gak bisa disimpan lama. Lain hal dengan padi,” tambahnya.
Politisi Partai Demokrat tersebut menilai, langkah intervensi pasar perlu segera dilakukan oleh pemerintah daerah agar harga cabai tetap stabil dan petani tidak mengalami kerugian besar.
Ia juga menekankan pentingnya pengaturan waktu tanam agar produksi cabai tidak terjadi secara bersamaan di berbagai wilayah.
“Perlu, karena kalau kita pola tanam itu jangan bersamaan supaya di pasaran tetap banyak, harus bergantian. Lain hal dengan padi yang secara serentak,” tutupnya. jev





