PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID- Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, menyampaikan sejumlah arahan strategis menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, yang akan berlangsung pada bulan November mendatang.
Sugianto menegaskan bahwa agenda ini sangat penting untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Sugianto mengungkapkan beberapa poin utama yang harus menjadi perhatian bersama oleh seluruh Penjabat (Pj) Bupati dan Pj Wali Kota di Kalimantan Tengah.
“Pertama, kita harus memfasilitasi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, terutama dalam hal pelayanan data pemilih,”tegasnya, Rabu (25/9), di Palangka Raya.
Sugianto juga menekankan pentingnya perlakuan khusus terhadap pemilih pemula, yang pada hari pemungutan suara berusia tepat 17 tahun, guna meningkatkan partisipasi pemilih.
“Kita harus pastikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat melebihi target nasional, dan semua pihak harus mendukung tugas KPU, Bawaslu, serta aparat keamanan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” lanjutnya.
“Kedua, penting untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan di kabupaten dan kota,” ujar Sugianto.
Menurutnya, menjaga situasi keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat dalam menghadapi Pilkada adalah kunci agar proses pemilu berjalan lancar.
“Kondisi yang kondusif harus kita jaga di setiap aspek kehidupan,”tambahnya.
Selain itu, Sugianto juga menekankan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) selama proses Pilkada berlangsung. Keetiga, ASN harus tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.
“Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan daerah, Gubernur menekankan pentingnya langkah-langkah inovatif untuk mengoptimalkan potensi daerah serta Pendapatan Asli Daerah (PAD). Keempat, kita harus melakukan inovasi-inovasi dalam mengelola potensi yang kita miliki, sehingga PAD kita bisa meningkat,” katanya.
Lebih lanjut, Sugianto juga meminta agar program-program yang menyentuh langsung masyarakat lebih diutamakan.
“Kelima, kita harus fokus pada program-program yang menyasar masyarakat secara langsung, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, serta pemberdayaan UMKM,” jelasnya.
Ia mengungkapkan dengan program-program tersebut, diharapkan lapangan kerja bisa bertambah dan pendapatan masyarakat meningkat, sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.
Terakhir, Sugianto juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektoral serta melakukan deteksi dini untuk mengurangi risiko bencana, terutama banjir dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Kita harus bekerja sama dan melakukan deteksi dini untuk mengurangi risiko bencana banjir dan Karhutla,” tutupnya. (Lilda)