+Korban Kebakaran Harapkan Bantuan Pemerintah
PALANGKA RAYA/TABENGAN– Kebakaran hebat melanda kompleks perumahan dinas guru, yang menyebabkan 5 unit rumah terbakar, tiga rumah di antaranya dihuni oleh 10 orang, sementara dua rumah lainnya dalam kondisi kosong, Kamis (6/2).
Menurut salah satu korban, Maili (46) menceritakan ketika itu penghuni rumah sudah tertidur lelap, karena waktu sudah menunjukan tengah malam.
“Waktu saat itu menunjukan sekitar pukul 23.30 WIB mungkin, kami sudah tidur. Tiba-tiba terdengar orang berteriak kebakaran. Begitu bangun dan melihat ke belakang, api sudah besar. Kami langsung keluar untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Ketika itu, Tidak ada terdengar ledakan saat awal mula terjadi kebakaran, akan tetapi beberapa suara ledakan kemudian muncul, yang diduga berasal dari tabung gas elpiji yang meledak.
Akibat peristiwa kebakaran ini, hampir seluruh barang milik korban hangus terbakar. Warga hanya mampu menyelamatkan beberapa barangnya masing-masing sebelum api membesar dan melalap seluruh isi bangunan rumah.
“Cuma motor yang bisa diselamatkan. Barang lainnya tidak ada. Alhamdulillah, kami masih bisa selamat dan tidak ada luka,” katanya.
Atas peristiwa kebakaran tersebut membuat mereka sangat membutuhkan bantuan, terutama dalam bentuk tempat tinggal, mengingat rumah yang terbakar merupakan kenangan berharga dan satu-satunya tempat tinggal yang mereka miliki.
“Kami sangat terpukul, karena rumah ini adalah warisan dari orang tua. Kami tidak tahu harus ke mana lagi untuk mencari tempat tinggal sementara,” ungkapnya.
Saat ini, 10 orang korban kebakaran tersebut sementara waktu mengungsi di teras rumah tetangga karena belum memiliki tempat tinggal. Mereka berharap ada bantuan, terutama tempat tinggal.
Warga setempat merasa prihatin dengan kondisi korban kebakaran ini dan berharap ada perhatian serta bantuan dari pihak Pemerintah setempat atau organisasi yang peduli terhadap nasib mereka. Para tetangga juga bergotong royong membantu kebutuhan untuk sementara waktu.
“Kami berharap ada bantuan dari pemerintah maupun lembaga sosial untuk membantu kami mendapatkan tempat tinggal yang layak, karena kami benar-benar membutuhkan tempat yang aman,” tutup Maili.
Berdasarkan pantauan, korban kebakaran hanya bisa menatap puing-puing sisa kebakaran. sambil duduk termenung di bawah pohon dengan mengingat rumah yang mereka tempati sudah ludes terbakar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani membenarkan bahwa rumah yang terbakar merupakan rumah dinas guru. Ia menegaskan bahwa rumah tersebut bukan aset Pemerintah Kota namun aset dari Pemerintah Provinsi.
“Kami tadi sudah berkoordinasi, Ia memang yang terbakar itu rumah dinas guru, tetapi bukan aset Kota, melainkan aset milik Pemerintah Provinsi,” pungkasnya. tio