PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kota Palangka Raya resmi mengukuhkan 504 Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) sebagai garda terdepan dalam menghadapi ancaman kebakaran di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Upacara pengukuhan yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota, belum lama ini, menjadi salah satu langkah nyata dalam program 100 hari kerja Wali Kota Fairid Naparin.
Fairid menegaskan pentingnya peran REDKAR dalam memperkuat sistem kebencanaan, terutama di kota yang 60 persen wilayahnya terdiri dari lahan gambut, kawasan yang sangat rentan terbakar saat musim kemarau.
Ia menyebut, sepanjang tahun 2023, Palangka Raya mencatat 69 kejadian kebakaran hutan dan lahan, sebuah angka yang menunjukkan urgensi penanganan serius.
“Tahun 2023 lalu, tercatat 69 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palangka Raya dari lebih dari 1.200 kejadian di seluruh Kalimantan Tengah. Ini angka yang cukup signifikan dan tidak bisa diabaikan,” ujarnya.
Fairid juga menggarisbawahi kebakaran bukan hanya soal lahan yang hangus. Dampaknya meluas, mulai dari gangguan kesehatan karena kabut asap, lumpuhnya aktivitas pendidikan dan ekonomi, hingga terganggunya ketertiban sosial. Di sinilah, kata Fairid, REDKAR berperan penting.
“Menjadi relawan REDKAR adalah bentuk pengabdian yang penuh risiko namun sangat mulia. Para relawan ini hadir untuk menjangkau wilayah-wilayah yang belum sepenuhnya terlayani oleh unit pemadam kebakaran profesional,” tegasnya.
Atas dedikasi dan komitmen para relawan, Fairid menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya serta seluruh elemen REDKAR. Ia memastikan, Pemko akan terus memberikan pelatihan teknis, dukungan logistik, dan peningkatan kapasitas bagi para relawan ke depannya.
Fairid juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu membangun ketangguhan bersama, dengan semangat gotong royong. Sebanyak 504 relawan REDKAR siap menjalankan tugas menjaga kota dari ancaman yang kerap datang tiba-tiba. nws