PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Asdy Narang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan masyarakat Desa Palingkau, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Sabtu (2/1).
RDP yang digelar tersebut dalam rangka mendengar pendapat dan menyerap aspirasi masyarakat setempat, yang nantinya disampaikan ke pemerintah pusat.
Selama menjadi Anggota DPR RI dua periode, legislator muda dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah ini, selain rutin melaksanakan kewajiban Anggota DPR/MPR RI untuk menyosialisasikan 4 pilar berbangsa, juga langsung turun ke seluruh wilayah pelosok Kalteng.
Khususnya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat terkait pembangunan pendidikan, pariwisata, yang menjadi tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Komisi X DPR RI. Bahkan, yang tidak terkait dengan Komisi X pun, aspirasi masyarakat tetap ditampung dan disampaikan kepada pemerintah, baik itu pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
“Kemarin kita melaksanakan RDP ke Desa Palingkau untuk mendengar berbagai aspirasi masyarakat di sana,” kata Asdy, saat dihubungi Tabengan, Minggu (3/2).
Dalam RDP itu, Asdy juga menyampaikan pemaparan terkait pentingnya pembangunan sumber daya manusia dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Dikatakan, dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pendidikan merupakan substansi terpenting di dalamnya.
Dalam perjuangan kemerdekaan, organisasi yang berbasis pendidikanlah yang memberikan kesadaran terhadap pentingnya sebuah bangsa yang berdaulat, dan melakukan perlawanan atas kolonialisme.
“Seperti kita kenal perkumpulan Budi Utomo, Perguruan Taman Siswa, Muhammadiyah dan perkumpulan kelompok-kelompok pemuda lainnya menekankan pentingnya pendidikan dan kesadaran nasional,” kata Asdy.
Sebab itu, dalam penyusunan UUD 1945, pendidikan mendapat tempat dan perhatian yang serius, sehingga dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa salah satu tujuan negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa ini tidak lain dengan mengadakan pendidikan nasional, guna mewujudkan nation and character building,” terangnya.
Dalam menghadapi gelombang besar modernisasi dan globalisasi, menjadi keniscayaan untuk meredefinisikan mengenai apa, kemana, dimana posisi kekinian dan bagaimana pendidikan nasional Indonesia sanggup berfungsi sentral dalam pencapaian tujuan nasional.
“Integritas dan kapabilitas kebangsaan yang kokoh diperlukan untuk menjawab tantangan zaman. Hal ini berarti adanya pekerjaan besar yang perlu segera ditangani, jika bangsa ini diharapkan mampu berbicara dalam percaturan global. Pekerjaan besar ini perlu diselesaikan bersama oleh semua komponen dan lapisan bangsa dengan berbagai cara, dengan berbulat tekad untuk menempatkan pendidikan sebagai wahana strategis,” pungkasnya. sgh