PALANGKA RAYA/tabengan.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar “Business Matching” di Swiss-Belhotel Danum kota Palangka Raya, belum lama ini. Kegiatan ini digelar sebagai upaya agar para pelaku usaha dapat terhindar dari rentenir. “Business Matching ini salah satu tujuannya adalah supaya para pelaku usaha ini dapat menhindari rentenir ketika memerlukan pembiayaan,” ucap Kepala OJK Kalteng Iwan Tri Handoyo, Selasa (29/10).
Menurutnya, dengan diadakan kegiatan ini diharapkan kasus rentenir dapat berkurang sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses permodalan yang relatif murah, tidak terjerat rentenir. “OJK di sini bersinergi dengan Bank Indonesia, pemerintah serta perbankan agar mulai memberdayakan perbankan. Masayarakat tidak terjebak dalam lingkaran rentenir. Di pasar tradisional saat ini masih dikuasai oleh rentenir,” jelasnya.
OJK fokus pada kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) bagi pedagang pasar tradisional (Pastra). Hal ini salah satu upaya agar Pastra ini mendapatkan pilihan alternatif pembiayaan atau permodalan. “Kalau dilihat perputaran uang banyak sekali arusnya di pasar, jadi potensinya besar sekali. Hal-hal kecil ini sampai saat ini belum tersentuh dan mengenalkan juga alternatif permodalan yang lebih aman,” tambahnya.
Business Matching tidak hanya diadakan di kota Palangka Raya, namun juga di Katingan, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat. “Untuk pemerataan percepatan akses keuangan di Kalteng, hal ini harus dilakukan agar baik dari para pelaku usaha maupun perbankan mengerti proses permodalan itu seperti apa,” bebernya.
Humas OJK Kalteng, Hestly, mengakatan dalam kegiatan ini juga terjadi penandatangan perjanjian kredit yang dilakukan oleh perwakilan dari Kepala OJK Kalteng Fajar Purnama selaku Kepala Sub Administrasi. “Jadi terjadi business matching Pastra diantaranya dari nasabah BPD Kalteng Tini Hernanus Bara, nasabah Bank Mandiri Rahmita, nasabah bank BNI Fatqurozi dan nasabah Bank Mega Miftah,” ungkapnya.
Tidak hanya sampai disini, UMKM Pastra pada bulan November akan diberikan edukasi tekait financial technology (fintech) seperti digital banking. Nantinya mereka dapat mengkalkulasi seta memanfaatkan biaya dan resiko yang akan dihadapi. sda