Ekobis  

Barbershop Gerus Pangkas Rambut Tradisional

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Menjamurnya pangkas rambut kekinian yang biasa disebut Barbershop dalam beberapa tahun terakhir, secara perlahan membuat eksistensi pangkas rambut tradisional mulai berkurang. Salah seorang pemilik pangkas rambut di Jalan Antang Kalang, Rudi, mengakui hal itu. Ia mengungkapkan, dengan mulai banyaknya pangkas rambut yang lebih modern yang mulai bermunculan membuat pelanggannya sedikit berkurang dibandingkan tiga hingga empat tahun yang lalu.

“Sekarang ini pelanggan sangat turun drastis. Kalau dulu sehari bisa mencukur rambut 15 sampai 20 orang, tapi saat ini 5 sampai 7 orang dalam sehari,” ungkapnya. Dia mengakui, mayoritas yang masih menggunakan jasa pangkas rambutnya berasal dari kalangan dewasa serta anak-anak. Para pelanggan masih percaya dengan hasil potongan pangkas rambut tradisional.

“Kalau dari kalangan remaja yang sangat menurun, sekitar 50 persen. Padahal kalau pasar dan yang lebih sering potong rambut mulai dari umur 17 hingga 30 tahun. Ya mau bagaimana lagi saat ini banyak sekali pilihan tempat untuk memotong rambut,” bebernya, Rabu (30/10). Tarif pangkas rambut di tempatnya, untuk dewasa Rp20.000 dan anak-anak Rp15.000.

“Harga sih memang agak sedikit naik dibandingkan satu tahun yang lalu, untuk dewasa hanya Rp15.000. Seperti yang dilihat sekarang kebutuhan pokok serba mahal tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, jadi dinaikkan sedikit harganya. Namun, ini sudah standar lah untuk kota Palangka Raya hampir sleuruh pangkas rambut tradisional mematok harga segitu,” ujarnya.

Rudi menjelaskan, strategi agar para pelanggan tidak meninggalkan pangkas rambut miliknya dengan menambah service agar tidak kalah dengan layanan barbershop. “Walaupun tidak ber-AC saya menambah layanan seperti setelah memotong rambut memijat kepala konsumen. Selain itu, ada vitamin untuk rambut dan itu tidak ada tambahan biaya lagi,” ucapnya. sda