PALANGKA RAYA/tabengan.com – Masalah naik turunnya harga berbagai jenis komoditas kebutuhan pokok yang ada Kalimantan Tengah (Kalteng), hampir selalu terjadi. Oleh sebab itu, pemerintah sedang mengembangkan agribisnis yang mempunyai potensi untuk tingkatkan pendapatan petani lokal.
“Agribisnis di Kalteng ini punya potensi yang luar biasa sehingga pendapatan petani ini dapat meningkat. Namun kita harus bisa menjamin bahwa produksi mereka pasti akan ada yang menampung dengan harga yang sudah ditentukan atau standar,” ucap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalteng melalui Kabid Tanaman Pangan Irpan Rianto kepada wartawan Tabengan, pekan lalu.
Irpan menyampaikan pihaknya akan mengembangkan agribisnis di daerah lainnya. Setelah sukses mengembangkan agribisnis di Kabupaten Barito Utara (Barut), ke depan akan mengembangkan agribisnis di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
“Dalam pengembangan agribisnis seperti jagung misalnya, harganya relatif berubah-ubah tapi tetap dalam harga yang masih stabil, walaupun terjadi penurunan sebentar saja akan normal kembali. Harus menjaga harga agar tidak jauh dari standar,” jelasnya.
Hal itu menurutnya yang menjadi jaminan bahwa produksi dari petani akan memiliki harga yang stabil. Dalam hal pemasarannya juga akan sangat mudah karena dipasarkan ke pabrik-pabrik besar di Kalteng maupun kalsel, semisal pabrik pakan ternak.
Sementara itu, pemerhati kehutanan dan pariwisata Kalteng Bihokda Handen mengungkapkan, saat ini Kalteng memiliki potensi agribisnis yang sangat menjanjikan. Luas wilayah yang dimiliki Kalteng adalah salah satu faktornya.
“Kalteng punya potensi besar untuk dikembangkan sebagai kawasan agribisnis yang ramah lingkungan. Tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik dan benar,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengaku bahwa kawasan agribisnis yang dapat dikembangkan seperti jenis tanaman buah-buahan maupun jenis komoditas lainnya seperti karet yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
“Selain dapat penghasilan dari agribisnis tersebut, bisa juga dijadikan tempat wisata seperti di Jawa atau pun provinsi lainnya, yang akhirnya pendapatan bagi kota pun juga menningkat,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah setempat dapat mengambil peran dengan mempermudah akses bagi masyarakat untuk bisa memasarkan hasil produksinya ke berbagai daerah. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan tempat penampungan produk agribisnis masyarakat yang kemudian dipasarkan baik kedalam maupun luar daerah. sda