tabengan.co.id – Ternyata Kopi hitam dari Desa Gohong, Kabupaten Pulang Pisau akhirnya melalang buana ke beberapa provinsi di Indonesia, bahkan kopi yang dibuat secara tradisional dengan cara di tumbuk ini mampu memikat masyarakat ketika menikmati aroma dan rasa yang khas asli Pulang Pisau.
Kopi hitam ini telah dibuat dalam kemasan menarik oleh warga Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir ini dengan merek “Kupi Emas Gohong” Dia adalah Ibu Emas (60) warga RT 06 Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, dan sudah puluhan tahun membuat kopi hitam dengan khas rasa jahe dan campuran yang dibuat secara turun-temurun sejak 1970.
Ny Emas mengatakan, kopi yang dibuatnya ini tidak hanya di kenal di Kalimantan Tengah saja, tetapi di seluruh Kalimantan, bahkan sampai Yogyakarta, Semarang, Lampung, Bandung, Medan, Surabaya, dan beberapa provinsi lainnya.”Kopi kita ini adalah buatan turun-temurun dan alami campuran rempah-rempah sejak lama,” ujarnya, kepada Tabengan, Selasa (27/11).
Diakui ibu Emas, kopi tumbuk buatannya ini adalah kopi khas turun-temurun dan tidak berubah rasa dan nikmatnya. Dan bahkan menurutnya sudah banyak yang mengakui, kalau kopi itu sangat berbeda rasanya, dan ketika diseduh sudah terasa aroma dan bau khas kopinya.
Ditanya kenapa tidak menjual atau memasarkan ke warung-warung, ia menjelaskan masih belum bisa memasarkan, karena menurutnya kopi buatannya ini pun sudah cukup dikenal, dan bahkan ia hanya menerima orderan atau orang yang hapal atau menjadi pelanggan tetapnya yang datang memesan kopi tersebut.
” Sekarang ini saja kita sudah kewalahan pak, kalau dalam seminggu saja kita membuat bisa dua kali menumbuk pak. Dan dalam satu kali itu, kita mampu membuat sebanyak 50 bungkus, dan kalau banyak bisa saja sampai 100 bungkus,” bebernya.
Lanjut ibu Emas, untuk tanaman ia tidak menanam kebun kopi tapi memesan dari pekebun kopi yang ada di daerah Kecamatan Pandih Batu.
Ia berharap ke depannya pemerintah setempat membantu pengadaan mesin pengolah kopi, supaya menaikan jumlah produksi kopi kemasan asli Gohong.
Sekarang ini, kata ibu Emas, kopi yang bermerek namanya ini yakni Kupi Emas Gohong pun juga sudah mengikuti perkembangan jaman, dengan di jual melalui media sosial atau secara daring (dari jaringan).
“Untuk menjual ke warung-warung kita masih belum bisa pak, tapi kita hanya menjual berdasarkan pesanan, atau orang yang datang langsung ke warung kita. Tapi, sekarang mereka langsung datang saja, dan sudah cukup tahu dimana tempat menjual kopi tumbuk,” terangnya. M Yakin Effendi