PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Katingan menjadi salah satu kabupaten, yang cukup berkembang pesat. Banyak sarana dan prasarana yang dimaksimalkan dalam mengoptimalkan pembangunan di daerah tersebut. Bahkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di berbagai sektor, cukup menunjukkan potensi yang sangat baik.
Terkait itu anggota DPRD Kalteng Dapil I yang meliputi Palangka Raya, Katingan, dan Gumas Duwel Rawing berharap, agar sejumlah usulan menyangkut infrastuktur penunjang bisa ditindaklanjuti.
“Kita harapkan usulan pembangunan PLTU di Tewang Rangan Kecamatan Pulau Malan, dan rencana pelabuhan di Mendawai, bisa berlanjut,” ujarnya kepada awak media, belum lama ini.
Disebutkannya Katingan memiliki banyak potensi sumber daya, yang bermanfaat bagi pembangunan baik di bidang perkebunan dan pertambangan batu bara.
Hanya saja marketing dan pengelolaannya masih terkendala sarana dan prasarana penunjang. Untuk itulah dua infrastruktur tersebut, bisa menjadi solusi dan diharapkan dilanjutkan.
Dirinya menilai ketika pembangunan PLTU dilanjutkan, maka akan banyak Sumber Daya Alam (SDA) jenis batu bara, yang mampu menunjang kebutuhan listrik masyarakat.
Hal itu juga berlaku sama, dengan pelaksanaan pekerjaan pelabuhan di Kecamatan Mendawai. “Kalau itu direalisasikan, banyak potensi sumber daya yang bisa dimanfaatkan di wilayah setempat,” ucap mantan Bupati Katingan dua periode tersebut. Tentunya bisa dipasarkan dari tingkat lokal.
Akses yang cukup dekat antara Katingan dan Palangka Raya, menjadi alasan yang baik menyangkut sejumlah potensi yang dapat ditingkatkan. Wakil rakyat dari Fraksi PDI-P itu menceritakan ketika dirinya masih menjabat, dua infrastruktur penunjang itu sudah pernah direncanakan.
Sayangnya pembangunan tidak dilanjutkan lagi, oleh Pemprov dan Pemkab setempat. Disebutkannya rencana pembangunan PLTU awalnya ada di dua kecamatan Katingan atau di Manuhing Kabupaten Gumas. Dari hasil survei di lapangan, disepakati Katingan menjadi wilayah yang cocok untuk pembangkit listrik tersebut.
“Di kecamatan Pulau Malan atau sekitarnya memiliki sungai-sungai besar, yang mampu menunjang ketersediaan air bagi PLTU, walaupun musim kemarau tiba,” tutur Anggota Komisi C itu. Ironisnya hingga saat ini kelanjutan pembangunan itu tidak terwujud, akibat permasalahan klasik terkait penganggaran.
Sebut saja kendala dana yang sangat besar, sehingga kabupaten tidak mampu membiayai. Kondisi itu jelas membutuhkan dukungan pemerintah pusat. Untuk itu pihaknya berharap agar ada koordinasi pemerintah pusat dan daerah, dalam merealisasikan perencanaan tersebut.
Duwel juga mengatakan pembangunan pelabuhan di Mendawai, juga pernah direncanakan. Bahkan sudah ada badan jalan menuju lokasi rencana areal pelabuhan, yang sudah disetujui oleh Menteri Kehutanan terkait pelepasan kawasan. Ditambahkannya persetujuan dari Menteri MS Kaban di era itu, karena jalur tersebut melintasi Taman Nasional Sebangau.
Untuk itu dirinya berharap tindaklanjut itu, bisa dilaksanakan dan direalisasikan pada saat ini. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Katingan itu mengatakan, jalur darat Palangka Raya menuju Mendawai, berjarak kurang lebih 80 Km. Lalu dilanjutkan ke lokasi rencana pelabuhan/pinggiran laut, kurang lebih 50 Km.
“Apalagi gambar untuk perencanaan itu masih ada di Bappeda. Ketika jalur darat terkait pembangunan badan jalan tidak terwujud, maka bisa dibangun jalur kereta api,” ucapnya. Lokasi yang strategis antara Palangka Raya, Katingan, dan Gumas, menjadi daya tarik yang kuat, dalam menunjang pembangunan di wilayah itu. drn