PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Wabah virus Corona yang muncul sejak awal tahun, tidak hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat. Namun juga berimbas kepada perekonomian dunia, tanah air, tak terkecuali di Kota Palangka Raya.
Sejumlah pelaku usaha di Kota Cantik merasakan dampak pandemi virus Corona ini, khususnya mereka yang bergerak di industri kuliner. Pasalnya, dengan diberlakukannya physical distancing dan imbauan untuk membatasi aktivitas di luar rumah, membuat pendapatan pedagang menurun drastis.
Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Norhaini mendorong pemerintah segera mengambil kebijakan strategis agar para pelaku usaha dan masyarakat tidak semakin terpuruk.
Yakni meminta pemerintah mengkaji ulang besaran retribusi bagi pedagang kelas bawah maupun pedagang lapak di pasar. Bahkan kalau bisa dilakukan pembebasan maupun pengurangan nilai retribusi selama virus Corona masih merebak.
Selanjutnya, memberi kemudahan pembayaran kredit atau keringanan angsuran perbankan bagi pelaku UMKM sehingga mereka bisa melanjutkan usaha.
“Termasuk penyediaan kebutuhan pokok yang terjangkau dengan melakukan operasi pasar dari pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok di pasar agar tak melonjak tinggi. Sehingga masyarakat tidak terbebani lebih jauh,” katanya kepada Tabengan, Selasa (31/3).
Bagi pelaku usaha dan UMKM, Politisi Partai Golkar ini mengajak agar melakukan promosi atau memasarkan usaha secara online. Dengan demikian mereka tetap terhubung dengan konsumen yang saat ini membatasi aktivitas di luar rumah.
Pelaku usaha, lanjutnya, juga perlu menghitung jumlah produksi harian agar efisien dan tidak terbuang percuma.
“Bisa juga membuat makanan bersih dengan kemasan sehat agar para konsumen tidak ragu atau takut mengkonsumsinya. Kita berharap musibah ini bisa berlalu, dan masyarakat serta perekonomian kita bisa kembali pulih serta kita bisa beraktivitas seperti biasanya,” harap Norhaini.rgb