TANGERANG/tabengan.com – Sebuah pabrik petasan di kawasan Kosambi, Tangerang, Banten, meledak dan terbakar pada Kamis (26/10) pagi. Belum diketahui pemicu ledakan tersebut.
Hingga sore kemarin, polisi menyatakan korban tewas di pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, berjumlah 47 orang dan 46 lainnya terluka. Korban tewas kebanyakan ditemukan bertumpuk di bagian belakang pabrik.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada wartawan di lokasi, Kamis.
“Sementara yang terlihat (pabrik petasan) terbakar dari depan menjalar ke belakang. Lalu korban pada posisi hampir menumpuk di belakang, terlihat menghindari api, sehingga menumpuk,” ucapnya.
Menurut Kombes Nico, hal tersebut diketahui dari olah TKP yang saat ini masih berlangsung di lokasi. Pemicu kebakaran ini akan ditelusuri hingga tuntas.
“Kami bentuk tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Tangerang Kota melakukan penyelidikan sebab kebakaran dan bagaimana kok menyebabkan korban begitu banyak serta aspek lainnya,” ujarnya.
Kombes Nico juga meminta masyarakat menjauh dari lokasi pabrik petasan ini. Sebab, di dalam pabrik masih banyak bahan berbahaya. Dia menambahkan korban tewas ada kemungkinan bertambah karena diduga masih banyak yang terjebak di dalam pabrik.
Kebakaran gudang petasan kejadiannya begitu mengerikan. Pernyataan tersebut disampaikan salah seorang saksi mata bernama Agus (50). Saat kejadian, sopir truk ini hanya berada sekitar 10 meter dari gerbang gudang tersebut.
Dikisahkan Agus, saat itu sekitar pukul 09.00 WIB, dia sedang bersantai bersama sejumlah anggota Brimob di dekat lokasi. Tiba-tiba, boom! Terjadi ledakan keras dari gudang petasan tersebut.
“Itu ledakannya keras sekali kayak bom. Saking kerasnya ledakan, saya sama beberapa Brimob sampai tiarap,” kata Agus saat diwawancarai di lokasi.
Kemudian, lanjut Agus, api berkobar dan asap hitam mengepul di gudang petasan tersebut. Terjadi beberapa ledakan susulan, namun lebih kecil.
Tak lama kemudian, pegawai di dalam gudang tersebut berlarian menyelamatkan diri. Beberapa berlari dalam kondisi tubuh terbakar. Suasana begitu mencekam.
“Orang pada teriak. Terus keluar ibu-ibu udah habis pakaiannya. Dia ditolong sama Brimob. Saya shock melihatnya.” ucapnya. Warga sekitar kemudian berdatangan ke arah gudang tersebut. Mereka, bersama Brimob, lalu menjebol tembok pabrik untuk memudahkan korban keluar.
“Nah nggak berapa lama, api semakin gede. Warga menyingkir. Kemudian ada ledakan kedua lebih besar sampai merobohkan tembok,” ucap Agus. Menurut dia, api baru bisa padam selang satu jam setelah kejadian.
Sementara itu, pemilik pabrik petasan di Kosambi, Kota Tangerang, yang meledak belum bisa dimintai keterangan. Sang pemilik, Indra Liono (40), diketahui berada di Malaysia.
“Informasinya, yang bersangkutan sedang dalam perjalanan dari Malaysia ke Indonesia,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis.
Polisi telah meminta keterangan kepada tiga pengelola pabrik tersebut. Polisi menggali data para korban, karyawan, dan perizinan pabrik ini. “Perizinannya tentu kita cek juga,” imbuh Idham.
Pabrik tersebut diketahui milik PT Panca Buana Cahaya Sukses, yang berlokasi di Kosambi, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Kapolda mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi kebakaran untuk melakukan olah TKP. Sedangkan jenazah akan dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses identifikasi.
Kondisi para korban tewas saat ditemukan sudah tidak dapat dikenali. Sebagian besar para korban tewas mengalami luka bakar. d-com