Hari ini Aksi Damai Kalteng Tolak FPI dan Ormas Radikal

ILUSTRASI/NET

PALANGKA RAYA – Kepedulian masyarakat terhadap kondisi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang aman, damai, dan saling menghormati satu dengan yang lain terus dipertahankan. Munculnya organisasi masyarakat bernama Front Pembela Islam (FPI) dengan latar belakang yang membuat kekacauan, membangkitkan kepedulian para tokoh agar FPI tidak terbentuk di Kalteng.

FPI berencana hadir di Kalteng, namun dengan kepedulian para tokoh kala itu, membuat FPI urung hadir di Kalteng. Masyarakat Kalteng sangat mengenal sosok FPI dengan berbagai kekacauan yang dibuatnya, dan ini pulalah yang membuat tokoh-tokoh di Kalteng menolak secara tegas keberadaan FPI di Bumi Tambun Bungai Bumi Pancasila.

Tidak saja FPI, ormas yang anti toleransi, ormas radikal, bahkan ormas yang bertentangan dengan Pancasila, secara tegas disampaikan ditolak di Kalteng. Penolakan terhadap FPI dan ormas radikal lainnya pada tahap pertama berhasil. Demi mengingat kembali, para generasi muda penerus semangat tokoh-tokoh sebelumnya mencoba mengingatkan kembali, bahwa Kalteng menolak keberadaan FPI dan ormas radikal, serta ormas yang bertentangan dengan Pancasila.

Yonatan Rint selaku Media Center Aksi Damai, menjelaskan, Kalteng sekarang ini dalam kondisi sedang membangun dan membenah. Hadirnya ormas seperti FPI dan ormas lainnya yang sepemahaman dengan FPI akan membuat pembangunan di Kalteng menjadi terhambat. Aksi Damai yang dilakukan, tidak semata menolak ormas radikal dan yang bertentangan dengan Pancasila, tapi juga mengingatkan masyarakat.

“Kondisi sekarang dalam suasana pandemi Covid-19. Aksi Damai yang dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan. Lokasi aksi memang dipusatkan di Kawasan Bundaran Besar Palangka Raya. Namun, terdapat 3 titik demi mengurai peserta aksi yang ditargetkan mencapai 300 orang. Titik pertama sekitar pos bundaran besar, titik kedua gedung KONI Kalteng, dan titik terakhir di Batang Garing,” kata Yonatan, saat menyampaikan aksi damai. Selasa (24/11) di Palangka Raya.

Terdapat 20 ormas dan paguyuban, jelas Yonatan, yang menyatakan siap bergabung dalam aksi damai. Aksi Damai sudah mendapatkan persetujuan dari pihak kepolisian. Agendanya memang hanya menyampaikan orasi, demi mengingatkan masyarakat untuk bersama menolak ormas radikal, ormas intoleran, dan ormas anti Pancasila.ded