H Rusliansyah Kunjungi Tabengan

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Calon Wali Kota Palangka Raya nomor urut 2, H Rusliansyah, berkunjung ke Harian Umum (HU) Tabengan. Silaturahmi menjadi agenda utama dalam pelaksanaan pertemuan bersama jajaran media tersebut. Apa saja yang dibahas dan dibicarakan dalam kegiatan itu?

Akrab dan hangat. Ya, suasana itu begitu terasa dalam kunjungan H Rusliansyah bersama jajaran HU Tabengan Kamis (8/3). Mantan anggota DPRD Kota Palangka Raya itu merupakan sosok pria yang supel, bahkan ramah dengan orang-orang di sekitarnya.

Pertemuan yang awalnya serius, akhirnya berubah menjadi suasana santai. Sesekali Rusli bercanda dengan para awak media yang menyambutnya.

Selain menggelar silaturahmi, H Rusliansyah juga menyampaikan visi dan misi serta harapannya seandainya terpilih sebagai wali kota. Rusli juga menceritakan awal mula dirinya memiliki keinginan untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Palangka Raya.

“Tidak mudah awalnya untuk bisa menuju paslon nomor dua ini, banyak tantangan yang kami hadapi,” tutur dia.

Kenapa tidak mudah? Hal itu dikarenakan pihaknya berangkat dari independen. Memang sebelum memastikan diri untuk mencalon, dirinya tidak langsung mengambil keputusan.

Ada banyak pertimbangan yang dicobanya untuk memantau “peta kekuatan” pertarungan dalam pesta demokrasi itu. Ketika melihat hasil survei yang ada, ternyata dirinya cukup unggul untuk bisa maju dalam pilkada itu.

Berbekal keyakinan, tekad, optimisme, dan tentunya dukungan dari masyarakat, dirinya berangkat melalui jalur independen. Ternyata dirinya bersama Rogas Usup lolos verifikasi dan ditetapkan sebagai paslon nomor dua. Kondisi ini membuktikan kepercayaan masyarakat terhadap independen begitu tinggi.

“Kami memiliki sejumlah visi dan misi yang nantinya akan kami tindaklanjuti ketika terpilih. Utamanya adalah ingin memajukannya sektor pendidikan di Kota Palangka Raya,” ucap Rusli.

Dengan segudang pengalaman, mulai dari pebisnis, politisi, birokrat, dan terakhir legislator, Rusli punya kemampuan untuk memimpin kota. Apalagi pria ini pernah dinobatkan sebagai juru penerang (Jupen) terbaik se-Kota Palangka Raya di era 1990-an.

Pihaknya menginginkan Kota Palangka Raya menjadi kota bisnis, pendidikan, jasa dan kepariwisataan, yang berwawasan lingkungan berkearifan lokal, berkebhinekaan, dan keberagaman. Dia juga bertekad apabila terpilih, kota Palangka Raya akan dijadikannya sebagai kota pelajar, layaknya Malang ataupun Yogyakarta.

Kenapa? Karena selama ini rata-rata lulusan SMA di wilayah itu, kebanyakan kuliah di luar Kalteng. Maka dalam menindaklanjuti persoalan itu, pihaknya akan mencari pola dalam upaya menarik minat dan antusiasme lulusan SMA, agar berkuliah di daerah sendiri. Selain itu, pihaknya juga menyoroti kebijakan pelimpahan kewenangan SMA dari kabupaten ke provinsi.

Kondisi ini terindikasi menyebabkan merosotnya disiplin tenaga pengajar di daerah. Maka apabila terpilih, pihaknya akan memaksimalkan dan mendorong para pengawas agar lebih optimal di lapangan. Lalu di lini kepariwisataan dirinya juga tidak akan main-main dalam menggarap sektor ini.

“Saya juga nantinya harus berani dalam memaksimalkan sektor ini, dengan mengundang konsultan agar pariwisata menjadi lebih baik,” ujarnya.

Tentunya melihat zona mana yang berpotensi, untuk menjadi ikon dari Palangka Raya itu sendiri. Apalagi selama ini kota itu sudah memiliki banyak objek wisata yang ke depan lebih ditingkatkan lagi.

Dirinya mencontohkan seperti Kereng Bangkirai, Danau Tahai, atau objek lainnya. Lalu bisa ada juga peningkatan kawasan Flamboyan, yang rencananya akan dibangun bantaran dalam upaya wisata masyarakat setempat. Selain itu di sektor kesehatan, dirinya berencana akan membenahi persoalan berjubelnya pasien BPJS di rumah sakit.

Intinya adalah koordinasi antara Pemerintah Kota kepada BPJS, yang nantinya berlanjut di rumah sakit. Kesimpulannya agar loket yang dibuka pada pagi hari, tidak hanya 1, 2, dan 3, namun lebih dari itu dalam mengantisipasi pelayanan masyarakat. Sementara itu beralih ke infrastruktur, jelas saja pembenahan jalan dalam kota jadi rencana untuk skala prioritas.

“Yang juga penting adalah membuka akses darat untuk wilayah-wilayah yang masih menggunakan transportasi air. Tentunya dengan membangun jembatan penghubung, dalam upaya memudahkan lini transportasi dan ekonomi masyarakat di sana,” ujarnya mengakhiri. drn