PALANGKA RAYA/tabengan.co.id – Dukungan untuk menolak Hoax terus mengalir. Kali ini dari Guru dan Santri Pesantren Fajar Islam, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, tegas menolak segala bentuk berita atau informasi Hoax. Karena berita atau informasi berpotensi memecahbelah bangsa, mengadu domba antar umat masyarakat dan golongan.
Intinya berita Hoax sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Bersama pengurus Pesantren Fajar Islam, guru dan santri juga mendukung kepolisian untuk bersama-sama memerangi berita bohong yang beredar di media sosial (medsos) yang ada di facebook, twiter,. Instragram, whatsapp juga selebaran lainnya.
Bentuk dukungan itu, terlihat dengan menggelar deklarasi bersama untuk gerakan anti-hoax dan isu-isu agama, ras dan antargolongan (SARA).
Para guru dan santri dengan bersuara mengucapkan, penolakan mereka seluruh atas berita hoax dan hate speech, menolak isu SARA yang akan memecah belah NKRI, serta santun dan bijak dalam menggunakan internet dan medsos.
Ditempat sama, Pimpinan Pondok Pesantren Fajar Islam, Taupik, S.Pd mengatakan, di zaman saat ini, dimana dengan kecanggihan teknologi, berbagai informasi bertebaran, baik informasi yang sesuai fakta maupun yang hoaks. Berita hoaks tersebut kadang bermuatan SARA, dan berpotensi untuk memecah belah keutuhan NKRI.
Untuk itu dia mengajak para remaja terutama santri sebagai generasi muda, yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa ini, lebih bijak dan santun dalam menggunakan media sosial
“Kalau menerima informasi dan berita dari sebuah akun, jangan langsung dishare. Lakukan kroscek lebih dahulu, sebelum dibagikan ke orang lain,” kata Taupik, S.Pd
Taufik juga mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan agar para santri menyaring dulu informasi serta meneliti kembali informasi yang beredar di medsos, agar tidak salah tafsir.
Dan dirinya yakin, Santri Pesantren Fajar Islam telah terdidik untuk lebih dahulu mencerna segala bentuk informasi yang masuk di lingkungan kampus. Mencari sumber informasi dengan berdasarkan fakta bukan berdasarkan dari asumsi belaka atau kata orang.
“Kami Santri Pesantren Fajar Islam Kabupaten Kapuas sangat mendukung kepolisian dalam memerangi berita bohong,” kata Taufik.
Taupik, S.Pd juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang mau turun bersama masyarakat untuk memerangi masalah Hoax ini.
Sementara itu, salah seorang santri bernama Rejekin meminta seluruh pemuda dan pemudi, untuk berhati-hati dengan berita palsu melalui media sosial yang tujuannya memecah belah keutuhan NKRI. Perkembangan teknologi yang kian maju ini, bisa bermanfaat untuk kemaslahatan bersama.
Dia juga mengingatkan adanya bahaya yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui serangan berita di media sosial. Masyarakat harus bisa memilah berita dari media social, terutama yang berisi hasutan, karena hal tersebut berpotensi memicu terjadinya perpecahan antar suku maupun etnis.
Dia meminta santri di Indonesia bahu-membahu, sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang kuat di dunia.dor