Kotim Tetapkan Status Jadi Tanggap Darurat Banjir

Kotim Tetapkan Status Jadi Tanggap Darurat Banjir
DARURAT BANJIR -Wakil Bupati Kotim Irawati ketika rapat menetapkan status tanggap darurat banjir. (MAYA SELVIANI)

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) menetapkan status tanggap darurat bencana banjir seiring dengan kondisi banjir yang terjadi di wilayah itu. Status bencana itu berlaku mulai 12 September hingga 15 hari kedepan.

Penetapan status ini melalui rapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dengan instansi terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) di Ruang Rapat Jelawat Setda Kotim. Rapat tersebut dipimpin Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati.

Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, penetapan status tersebut  berdasarkan dari pantauan di lapangan dimana banjir terjadi di beberapa daerah.

Ditambah adanya analisa BMKG, sampai bulan Desember intensitas hujan di Kotim masih tinggi dan berpotensi banjir. Penetapan status ini juga untuk kepentingan pendanaan dalam menangani dan membantu korban bencana banjir, melalui Biaya Tak Terduga (BTT).

“Ada sekitar 7 kecamatan yang mengalami banjir diantaranya Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santuai, Mentaya Hulu, Parenggean, Kota Besi dan Cempaga Hulu yang terdampak ada beberapa desa. Untuk itu kita tetapkan statusnya tanggap darurat banjir,” ujarnya, Senin (11/9/2022).

Melihat kondisi banjir yang cukup parah itu, dirinya meminta Camat di wilayah yang terkena banjir untuk melaporkan kondisi diwilayahnya dengan segera. Agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kotim dapat segera menyalurkan bantuan kepada warga terdampak terutama sembako.

“Saya minta warga bisa segera ditolong. Bantuan harus segera disalurkan tidak hanya sembako namun juga obat-obatan,” harapnya.

Menurutnya, meski daerah-daerah itu memang lokasi langganan banjir dan warga setempat sudah sering menghadapi kondisi seperti saat ini namun dirinya meminta agar warga tetap waspada terutama ketika air banjir tengah dalam keadaan pasang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kotim, Rihel mengatakan setelah ditetapkannya status pihaknya dapat merincikan kebutuhan yang akan disalurkan bagi korban banjir.

“Setelah ini baru kita bikin rincian apa saja yang dibutuhkan. Masuk di situ semua rincinya nanti. Bukan sebesar-besarnya tapi sesuai kebutuhannya, yang ril, yang efektif dan efisien yang kita gunakan,” katanya.

Terkait jumlah kebutuhan anggaran untuk banjir ini, Rihel belum bisa menyebutkan nominalnya. Menurutnya, nilainya tidak jauh dari tahun sebelumnya, sebab kecamatan, desanya, jumlah kepala keluarga, dan jumlah rumah hampir sama. (C-May)