MUARA TEWEH/tabengan.co.id – Umat Kristiani secara khusus umat Katolik Muara Teweh telah melaksanakan kegiatan ibadah di Gereja Katolik Santa Maria De La Salete dalam menyambut Tri Hari Suci. Ini adalah saat umat mengenang kisah sengsara hingga kebangkitan Yesus.
Pekan suci dimulai dari hari Minggu Palma (9/4), sementara Tri Hari Suci atau Tridum itu dilaksanakan mulai Kamis Putih, Jumat Agung dan berakhir di Hari Paskah.
Pada misa malam Paskah, Sabtu (15/4) malam, Pastor Stefanus Kholik mengatakan, Paskah adalah hari yang paling penting yang dirayakan umat Kristen, bahkan melampaui perayaan Natal. Hari Paskah adalah hari kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
Paskah melambangkan pengampunan, kelahiran kembali, dan kekuasaan Allah yang menyelamatkan. “Dan kita melihat hari ini sebagai kemenangan atas dosa, kematian dan semua kekuatan yang merusak dalam kehidupan,“ ucapnya.
Pastor Kholik mengajak umat Katolik di Muara Teweh meneladani Yesus dengan memupuk persaudaraan sejati dengan sesama, menghargai kehidupan, dan mengutamakan cinta kasih. Sesuai dengan tema paskah kali ini yaitu “Kebangkitan Kristus membebaskan kita dari kuasa kematian”. Untuk itu mari kita hidupkan iman kita di atas kekuatan wafat Yesus. Itulah keselamatan abadi.
Ketua Panitia Paskah tahun 2017, Adi menyampaikan apresiasi kepada umat Katolik di Muara Teweh, karena telah mendukung, baik material maupun non material, sehingga perayaan Tri Hari Suci berjalan dengan hikmat, aman dan lancar. “Pekan Suci berjalan tanpa hambatan, karena dukungan seluruh umat Katolik di sini,” ungkapnya.
Disamping itu untuk memeriahkan perayaan paskah, panitia juga melaksanakan bermacam-macam kegiatan perlombaan untuk anak tingkat TK dan SD, yang diantaranya lomba mewarnai gambar, memukul air dalam plastik, serta mencari telur yang disembunyikan di sekeliling lingkungan gereja seusai melaksanakan misa Paskah.
Dan untuk umat secara umum diadakan perlombaan, tarik tambang, membuat tong sampah dari barang bekas serta lomba keindahan taman disetiap pekarangan rumah umat Katolik Muara Teweh.
Dikatakan Adi, perayaan Paskah kali ini cukup meriah, cukup berbeda dengan misa hari minggu biasa. Sedangkan di hari paskah ini umat yang mengikuti misa relatif banyak.
“Ini dikarenakan banyak umat yang dulunya juga penduduk asli Muara Teweh yang merantau ke daerah lain, sekarang pulang untuk berkumpul merayakan paskah bersama keluarganya di muara teweh, dan sekaligus melakukan ziarah ke makam leluhur, saudara, kerabat yang telah dimakamkan di Muara Teweh, ”terangnya.c-ryu