PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Tensi politik menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Tengah (Kalteng) 27 November 2024, kian meninggi. Berbagai isu liar mulai bermunculan seiring mendekati hari H pengumuman calon.
Terbaru, muncul kabar pindahnya Agustiar Sabran dari PDIP ke Gerindra. Hal itu seiring beredarnya sejumlah foto di media sosial yang seakan mengindikasikan Agustiar saat ini mesra dan merapat dengan petinggi Partai Gerindra di Kalteng.
Menurut Pengamat Politik Kalteng Donny Y Laseduw, informasi tersebut belum pasti dan juga tidak menjadi masalah apabila hal itu benar-benar terjadi. Namun, Donny masih meragukan apabila Agustiar Sabran meninggalkan PDIP.
“Kalau meninggalkan PDIP saya masih ragu, sebab Agustiar Sabran tumbuh besar karena PDIP. Agak berat kalau Agustiar tinggalkan PDIP,” ucap Donny kepada Tabengan, Minggu (30/6).
Donny juga menjelaskan, jika terjadi Agustiar meninggalkan PDIP, maka akan hancurlah Agustiar di-bully PDIP serta akar rumputnya.
“Otomatis akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Agustiar Sabran. Maka dari itu Agustiar tidak mungkin meninggalkan PDIP,” tambahnya.
Donny menyebut, mungkin ada strategi khusus Agustiar, kalau dalam catur “kita pancing matikan dalam dua bidak”.
“Mungkin itu hanya pancingan saja. Kalaupun benar pindah, artinya sama saja memancing PDIP ‘aku laku tanpa mu’ artinya supaya ditarik PDIP,” kata Donny.
Lebih jauh, Donny menganalisa, calon yang dipertimbangkan oleh DPP PDIP untuk Calon Gubernur Kalteng adalah Agustiar Sabran, Sigit K Yunianto, Supian Hadi, dan Rahmat Hamka.
“Sedangkan untuk Willy M Yoseph, kansnya kecil sebab saudaranya, Perdie M Yoseph, kemungkinan akan diambil oleh Abdul Razak sebagai calon wakilnya nanti,” ujar Donny.
Menurut Donny, pada Pilkada 2024 kemungkinan pasangan calon gubernur hanya ada 3 paslon atau 2 paslon. Jika 3 paslon, maka ada di poros Golkar, PDIP dan Demokrat. Namun, jika hanya ada 2 paslon, maka PDIP dan Golkar akan menjadi satu-satunya poros. Sebab, kedua partai tersebut merupakan partai nasional terbesar di Kalteng.
Donny menyebut, poros Golkar sudah dipastikan ada nama H Abdul Razak sebagai calon tunggal yang sudah menyatakan diri maju sebagai Calon Gubernur Kalteng.
“Kans Abdul Razak sudah mencapai 80 persen, dan tinggal menunggu keputusan DPP Pusat Golkar serta menambah 1 kursi untuk mencapai 20 persen suara di DPRD Kalteng,” katanya.
Sedangkan untuk poros Demokrat, ada H Nadalsyah (Koyem), yang menurutnya memiliki kans menjadi calon gubernur 70 persen karena sudah diusung oleh DPC daerah.
“Tinggal Demokrat ini akan berkoalisi untuk mencari 20 persen dukungan kursi di DPRD Provinsi Kalteng, meski saat ini suasana komunikasi dengan partai lain cair,” ujarnya.
Donny juga menerangkan bahwa di PDIP, ada 5 nama seperti Supian Hadi, Sigit K Yunianto, Agustiar Sabran, Rahmat Hamka, dan Willy M Yoseph. Namun, ia belum mengetahui nama yang akan keluar menjadi calon Gubernur dari PDIP.
“Untuk Poros PDIP belum diketahui siapa yang akan diusung oleh DPP PDIP, sebab PDIP biasanya akan memainkan strategi last minute untuk menentukan calon gubernurnya,” terangnya. jef