15 Desa di Kalteng Jadi Percontohan Kampung Iklim

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Tengah (Kalteng) Noor Halim. TABENGAN/LIDIA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Tengah (Kalteng) Noor Halim menyampaikan sejumlah poin penting terkait kegiatan pembukaan  focus group discussion (FGD) persiapan penyusunan safeguard REDD+Tingkat Provinsi Kalteng.

Dalam kegiatan itu, ia mengungkapkan, Kalteng mendapatkan alokasi dana sebesar 5 juta USD dari pemerintah pusat untuk periode 2024-2026.

Alhamdulillah, kita mendapat curahan dana dari pemerintah pusat melalui dana REDD+ ini. Dana sebesar 5 juta USD atau sekitar Rp75 miliar ini akan digunakan selama tiga tahun untuk berbagai kegiatan, termasuk kajian perencanaan, penanganan hutan dan program lingkungan hidup,” ungkap Noor Halim, di Palangka Raya, Kamis (23/1).

DLH Kalteng memiliki peran dalam menangani program perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. Salah satu kegiatan awal yang dilakukan adalah kaji banding ke Bali pada 14-18 Januari 2025 lalu.

“Kami membawa kepala desa dan kelurahan untuk melihat perkembangan kampung-kampung di Bali yang sukses dalam pengelolaan sampah dan pengembangan usaha milik desa. Harapannya, ini dapat diterapkan di 15 desa atau kelurahan di Kalteng yang menjadi proyek percontohan,” jelasnya.

Ke-15 desa dan kelurahan yang terpilih menjadi kampung iklim tersebut, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sabangau serta Kelurahan Kalampangan, Kota Palangka Raya.

Kemudian, Desa Pararapak dan Desa Sanggu Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Desa Bagok, Barito Timur (Bartim), Desa Trahean, Barito Utara (Barut), Desa Bapeang, Kotawaringin Timur (Kotim),  Desa Pandu Sanjaya, Kotawaringin Barat (Kobar) dan Desa Gandang Barat, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis).

Kemudian, Desa Hiyang Bana, Kabupaten Katingan, Desa Sungai Pasir, Sukamara, Desa Bumi Agung, Lamandau, Desa Muara Untu, Murung Raya (Mura) dan Desa Tumbang Mangkutub, Kabupaten Kapuas.

“Desa-desa ini akan diberikan bantuan peralatan pengelolaan sampah dan dijadikan pionir dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” terangnya.

Selain itu, DLH juga telah memberikan imbauan kepada hotel dan restoran terkait pengelolaan limbah.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, terutama di Palangka Raya, untuk membangun fasilitas daur ulang sampah yang terbagi dalam tiga zona. Salah satunya akan berlokasi di wilayah tengah, yaitu Palangka Raya,” tambahnya.

Melalui program itu, DLH Kalteng berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan mendukung upaya global dalam penanganan perubahan iklim. ldw