DPR Dukung Hibah Kapal Patroli TNI AL dari Jepang

FOTO ISTIMEWA DUKUNGAN DPR-Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Andina Narang, menyampaikan permohonan persetujuan kepada Komisi I DPR RI, yang dibarengi dengan paparan detail spesifikasi dan urgensi hibah, kemarin.

Andina Narang Usulkan Sarana dan Prasarana Operasional untuk Batalyon Infanteri 631 Antang

JAKARTA/TABENGAN.CO.ID– Penguatan kekuatan pertahanan maritim Indonesia kembali mendapat dukungan signifikan. Rencana penerimaan hibah dua unit kapal patroli dari Official Security Assistance (OSA) Jepang untuk TNI Angkatan Laut (AL) telah mendapatkan persetujuan dari Anggota Komisi I DPR RI.

Dukungan penuh terhadap rencana ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi NasDem, Andina Narang, menyusul pengajuan permohonan persetujuan kepada Komisi I DPR RI, yang dibarengi dengan paparan detail spesifikasi dan urgensi hibah tersebut.

“Berdasarkan dokumen yang telah saya pelajari, hibah kapal patroli ini sangat krusial bagi penguatan kemampuan TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI, khususnya di wilayah perairan Indonesia yang luas,” ujar Andina dalam keterangan persnya.

“Tantangan negara maritim kita sangat kompleks, mulai dari penyelundupan, perompakan, pencurian kekayaan alam, hingga penyusupan kapal asing. Kapal patroli modern ini akan sangat membantu TNI AL dalam menghadapi tantangan tersebut,” kata Andina Narang.

Dokumen yang diajukan Kementerian Pertahanan RI kepada Komisi I DPR RI memaparkan secara rinci spesifikasi teknis kapal patroli yang akan dihibahkan. Kapal ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 18 meter, lebar maksimum 4,2 meter, dan kecepatan maksimum hingga 40 knot.

Kapal patroli ini juga dilengkapi dengan mesin diesel laut berkecepatan tinggi, serta berbagai peralatan navigasi canggih seperti radar, sistem navigasi satelit, GPS plotter, dan kompas. Kapasitas tangki bahan bakarnya mencapai 2.000 liter, dan mampu menampung 2 awak kapal dan 14 penumpang.

Andina menekankan bahwa hibah ini bukan hanya soal pengadaan alat, melainkan juga peningkatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Jepang.

“Kerja sama ini mempererat hubungan bilateral kedua negara dalam bidang pertahanan dan keamanan,” katanya. “Ini adalah contoh nyata dari kerja sama yang saling menguntungkan dan berkontribusi pada stabilitas regional,” kata Andina Narang.

Lebih lanjut, Andina menjelaskan bahwa program OSA Jepang telah terbukti memberikan manfaat nyata bagi negara-negara mitra di kawasan Asia Tenggara.

“Filipina, Malaysia, Bangladesh, dan Fiji telah menerima hibah serupa pada tahun 2023, dan terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan maritim mereka,” tambahnya.

“Hibah ini merupakan pengadaan baru, kapal patroli akan dibuat di Jepang, dan pelatihan awak kapal hingga pengiriman sampai ke lokasi pengguna akhir sudah termasuk dalam hibah tersebut,” kata Andina Narang.

Meskipun kapal patroli yang dihibahkan tidak dilengkapi senjata, Andina memastikan bahwa hal ini bukanlah kendala.

“Senjata akan dipasang di Indonesia setelah kapal tiba,” jelasnya.

“Yang terpenting adalah kita mendapatkan kapal patroli modern dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan TNI AL tanpa harus menanggung beban biaya pengadaan yang sangat besar. Ini merupakan penghematan biaya yang signifikan bagi negara,” tandasnya.

Selain mendukung hibah kapal patroli, Andina juga menyampaikan hasil kunjungan spesifiknya ke Batalyon Infanteri 631 Antang di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan dan TNI di Gedung Parlemen, ia menyerahkan laporan tersebut kepada Panglima TNI dan KASAD.

“Saya telah melakukan kunjungan ke Batalyon Infanteri 631 Antang dan melihat langsung kondisi sarana dan prasarana yang ada,” kata Andina.

“Secara umum, perumahan prajurit sudah dalam kondisi baik dan layak huni berkat renovasi yang telah dilakukan oleh Panglima TNI dan KASAD. Namun, masih terdapat beberapa kebutuhan untuk mendukung sarana dan prasarana operasional Batalyon Infanteri 631 Antang,” imbuhnya.

Andina menyampaikan permohonan dukungan untuk kendaraan operasional, khususnya bus dan truk, guna memfasilitasi mobilitas pasukan di wilayah Kalimantan Tengah yang sangat luas.

“Luasnya wilayah Kalimantan Tengah, hampir 1,5 kali lipat Pulau Jawa, membutuhkan dukungan kendaraan operasional yang memadai,” jelasnya.

“Saya berharap Panglima TNI dan KASAD dapat memberikan perhatian khusus terhadap permohonan ini demi mendukung tugas-tugas operasional Batalyon Infanteri 631 Antang,” katanya Andina Narang.

Andina optimis bahwa dengan adanya hibah kapal patroli dan dukungan terhadap Batalyon Infanteri 631 Antang, kemampuan TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI akan semakin kuat.

Ia berharap Komisi I DPR RI dapat segera menyetujui permohonan hibah tersebut. “Kita harus mendukung penuh TNI dalam menjalankan tugasnya menjaga kedaulatan negara,” tegasnya.

“Semoga hibah ini dapat segera direalisasikan untuk memperkuat pertahanan maritim Indonesia,” harapnya. ist