PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Sejumlah warga Palangka Raya belakangan ini ramai menjual emas perhiasan yang mereka miliki ke toko sejak akhir Mei hingga awal Juni 2025. Alasannya, bukan karena harga emas sedang naik, tapi karena adanya kebutuhan mendesak.
Salah satunya persiapan menghadapi tahun ajaran baru 2025/2026, untuk mempersiapkan biaya anak masuk sekolah. Berdasarkan pantauan Tabengan di Kompleks Penjual Emas di Pasar Besar Palangka Raya, lebih banyak menerima warga yang menjual perhiasan emas dibandingkan yang membeli.
“Sehari rata-rata yang menjual perhiasan emas ada 10 sampai 15 orang. Mereka menjual perhiasan 2-4 gram ke atas,” kata Indah, salah satu penjual di Toko Emas Bunga, Rabu (11/6).
Menurut Indah, ada sejumlah faktor warga ramai menjual perhiasan emas mereka. Selain karena faktor kebutuhan ekonomi, daya beli masyarakat yang menurun, saat ini kaum ibu-ibu dihadapkan dengan persiapan tahun ajaran baru yang memerlukan biaya besar.
“Menurut saya faktor utamanya menjelang tahun ajaran baru. Banyak yang butuh, ibu-ibu menjual emas untuk persiapan masuk sekolah anak jadinya jual emas,” tuturnya.
Tri Muliati, salah seorang warga Palangka Raya mengaku terpaksa menjual perhiasan emasnya karena dihadapkan dengan kebutuhan mendesak termasuk biasa sekolah. “Ya ada kebutuhan jadi saya jual,” katanya.
Menurut Muliati, sejak awal membeli perhiasan emas tujuannya untuk simpanan yang sewaktu-waktu bisa dijual ketika membutuhkan.
“Kalau uang disimpan kan suka habis, jadi disimpan dalam bentuk emas. Sekarang sedang butuh jadi dijual, nanti kalau ada rezeki beli lagi,” tuturnya.
Kebiasan menjual emas menjelang tahun baru ini memang sering terjadi, warga biasanya membeli emas untuk nanti diperlukan saat anak masuk sekolah. Karena harga emas yang cenderung naik menjadikan pilihan terbaik dana pendidikan orang tua memilih menabung dengan membeli emas. rmp
