Ditagih Nikah, Karyawan Sawit Gantung Diri

SAMPIT/tabengan.co.id – Seorang karyawan perkebunan kelapa sawit PT Uni Primacom di Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, ditemukan tewas gantung diri di perumahan karyawan perusahaan tersebut pada Sabtu (13/5) sekitar pukul 06.45 WIB.

Eko Supriadi (27), asal Lampung, diketahui sudah tak bernyawa oleh rekannya, Hary yang pagi itu datang ke rumahnya. Ia merasa curiga karena beberapa kali mengetuk pintu rumah Eko, namun tak juga dibuka. Hary pun mengintip lewat jendela samping.

Hary terkejut melihat tubuh rekannya itu dalam posisi tergantung di pintu kamar dengan tali menjerat di leher. Hary bergegas memberitahu warga sekitar dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Parenggean.

Setelah polisi datang, tubuh Eko dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum. Dari hasil visum tidak ditemukan bekas kekearsan, selain bekas ikatan tali di leher. Begitu juga di dubur korban keluar kotoran dan alat vital keluar sperma. Diduga Eko memang murni tewas akibat gantung diri.

“Kasus ini masih kami dalami, guna mencari tahu penyebab dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun sudah kami lakukan,” ujar Kapolsek Parenggean Iptu Saldicky Juanda Al Karim, kepada Tabengan, Minggu (14/5).

Sementara itu, dari informasi yang berkembang di antara karyawan, korban memiliki seorang istri dan anak di kampung halamannya di Lampung. Korban baru empat bulan bekerja di PT Uni Primacom. Sebelumnya dia bekerja di PT Musirawas. Di sana, kabarnya korban memiliki kekasih yang belakangan minta dinikahi.

Korban menolak dan kemudian pindah ke PT Uni Primacom. Informasi juga menyebutkan, korban pernah meminta cerai dengan istrinya yang berada di Lampung, tapi istrinya menolak. Sebelum gantung diri, korban diduga sedang menelepon seseorang. Sebab saat ditemukan tergantung di balik pintu mess tempatnya tinggal, masih terlihat ada headset warna putih yang menempel di telinga. c-shb