10 Tren Milenial yang Mesti Diwaspadai

Dunia generasi milenial saat ini, seakan menjadi dunia terbesar yang melibatkan banyak pihak dan aspek. Generasi milenial sendiri dinilai memiliki kemampuan dan keilmuan lebih luas dibanding generasi sebelumnya. Tapi, sebagai manusia yang saat ini hidup di generasi tersebut, ada hal-hal yang harus kita waspadai bersama.

Inventur mengungkap 15 tren di kalangan generasi milenial di tahun 2018 berdasarkan riset terbarunya. Namun, 10 tren yang dirangkum perlu diwaspadai hingga tahun-tahun berikutnya.

1. Perubahan Perilaku Konsumsi
Kalau dulu anak muda gemar datang ke bioskop demi menonton film terbaru, generasai milenial justru rela membayar mahal untuk sesuatu yang lebih mudah diakses. Contohnya dengan berlangganan layanan film dan video, yang dinilai lebih praktis dibandingkan pergi ke bioskop.

2. Media Sosial Jadi Hiburan Alternatif
Sebagian besar generasi milenial menghabiskan waktu di dunia maya seperti media sosial. Kemasan berita atau informasi kabar viral, meme, hoax, gossip, tweetwar, dan blog di media sosial menjadi hiburan pelepas penat dan jenuh baik setelah atau di sela-sela aktifitas.

3. Tren Share Konten
Banyaknya kemunculan layanan pemutar musik dan video daring (dalam jaringan) hingga layanan transportasi daring membuat milenial lebih suka berbagi dan enggan memiliki suatu barang.

4. Berkurangnya Loyalitas Pada Brand
Brand atau merek tidak lagi penting bagi milenial. Mereka melihat berdasarkan faktor pencarian, penilaian, dan ulasan (SRR) dari pengguna lain untuk melihat kualitas suatu merek.

5. Suka yang Otentik
Hal-hal yang berbau otentik dalam jumlah terbatas dalam mengonsumsi produk atau layanan menjadi daya tarik tersendiri bagi milenial. Itu sebabnya apresiasi pada produk lokal semakin tinggi. Tidak heran produk atau brand import semakin tergeser di Indonesia.

6. Pencarian Identitas
Pencarian pada produk atau merek yang otentik berpengaruh pada self branding atau identitas milenial. Mereka cenderung terdorong pada merek yang mengandung filosofi yang sesuai dengan karakter atau identitas mereka agar lebih menonjol dan diakui di lingkungan nyata maupun media sosial.

7. Menyukai Hal-hal Fleksibel
Fleksibelitas adalah hal yang dijunjung tinggi milenial. Apalagi dalam mencari lingkungan kerja, mereka lebih memilih lingkungan yang kasual, fleksibel, egaliter, dan kolaboratif.

8. Berakhirnya Popularitas Media Mainstream
Kebiasaan membaca singkat lebih disukai milenial dari pada harus membaca berparagraf-paragraf berita. Itu sebabnya milenial lebih menyukai konten yang menyajikan informasi secara spontan dan intim dengan gaya bahasa yang luwes.

9. Gampang ‘Baper’
Dampak dari haus pengakuan di media sosial menyebabkan sikap ekspresif yang membuat milenial gampang ‘baper’ dan tersentuh hal-hal viral. Milenial terjebak dalam sosok ‘sempurna’ melalui pencitraan diri yang terbawa ke kehidupan sehari-hari.

10. Haus Pengalaman
Demi mendapatkan pengalaman baru yang belum terjadi pada orang lain, generasi milenial rela menghabiskan uang untuk merasakan pengalaman dibanding membeli barang. Apalagi demi konten yang bisa diposting di media sosial. Kebiasaan ini sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya.j-id